Rabu, 02 Februari 2011

KISAH CINTA DAN HIDUPKU

Oleh : Abdul Asis, S. Pd

Ketika aku berlanjak pergi dari keterpurukan di malam itu… aku menemukan sebuah cahaya terang dalam persimpangan jalan ini. Ketika aku berebelok dari ratapan hati yang terluka.. aku mulai menyadari bahwa dalam kehidupan ini masih banyak kisah yang menanti dalam perjalanan hidup manusia.

Kebangkitan aku dalam menatap sebuah kisah yang menunggu aku dalam perjalanan hidup, terlukis dengan indah dalam beberapa lembaran-lembaran putih dalam hati. Kisah hidup yang sulit untuk aku lupakan adalah ketika cinta menghampiri hidupku ini.

Dalam hidupku, aku mengenal cinta mulai sejak akau duduk di bangku SD… sejak saat aku mengenal berbagai macam bentuk cinta dalam hidup. Ketika aku masih duduk di bangku SD, aku mengenal perempuan yang merupakan teman sekelasku… Namun aku tahu bahwa cinta yang dimiliki oleh anak SD merupakan sebuah cinta yang tak punya arti untuk dibicarakan. Namun cinta inilah yang mulai mengenalakan aku dalam kehidupan cinta.

Ketika usiaku mengantarkan aku menuju bangku SMP, aku merasa kalau aku disukai oleh seorang perempuan yang merupakan adik kelasku… saat itu aku kelas III dan dia kelas II, namun aku tidak mengubrisnya… karena aku menyukai seseorang yang merupakan adik kelasku juga. Saat itu aku mengenalnya lantaran kelas dia bersebelahan dengan kelasku… maklumlah sekolahku merupakan sekolah SMP no 2 d kecamatanku… dan SMP yang ada d kecamatanku hanya 2. Saat itu antara kelas kami hanya dibatasi oleh dinding dan sebuah pintu. Ketika aku menyukainya… aku beranikan diri untuk bicara dan menyatakan cintaku padanya… namun saat itulah aku mulai mengetahui dan merasakan bahagianya diterima dalam menyatakan cinta. Kisah cintaku waktu di bangku SMP merupak sebuah kisah yang tak dapat aku lupakan hingga saat ini.

Namun meskipun aku sudah berhasil mendapatkan seorang kekasih yang aku cintai, aku mulai merasa tidak nyaman, karena aku merasa menjadi kekasih yang tidak bisa mendekati kekasihnya… aku hanya boleh melihat dia namun tidak boleh untuk mendekatinya. Mungkin dia merasa malu dengan statusnya menjadi kekasihku. Namun aku tidak mampu untuk menjalani kisah cinta ini hingga akhirnya aku akhiri hubungan asmara yang kelabu ini.

Ketika aku lulus dari bangku SMP.. aku mulai dihadapkan oleh sebuah permasalah yang akan mengantarkan aku menuju kedewasaan. Dalam proses pendaftaran menuju sekolah negeri, aku ditolak di salah satu sekolah negeri di kecamatanku. Namun hal ini tidak memudarkan aku untuk mencari ilmu… akhirnya aku bersama teman-teman berhasil masuk salah satu sekolah swasta di kabupaten sumenep.

Sejak saat itulah akau menyadari bahwa sebuah masalah akan mengantarkan kita menuju pintu kedewasaan. Aku sadari bahwa sekolah yang telah aku pilih merupakan salah satu sekolah yang harus banyak mengeluarkan biaya… karena sekolahku merupakan sekolah yang terbilang mahal bagi keluargaku ini.

Maka dari itu sejak saat itulah aku berjanji pada diriku sendiri, bahwa aku tidak akan pernah menyia-yiakan kesempatan ini. Karena aku tidak ingin membuat kakak dan ibuku kecewa… karena merekalah yang selalu setia mendampingiku dan adikku dalam membiayai pendidikan kami. Sedangkan bapakku tidak sedikitpun merasa memiliki bahwa kami anaknya… karena bapakku memiliki istri muda yang membuat kehidupan keluarga kami harus banyak menderita dan harus kuat serta tabah dalam menjalani hidup yang penuh dengan hitam dan putih.

Sejak saat itu aku memiliki rasa benci kepada bapakku… kami tiga saudara ditinggal bapak sejak aku berada di bangku SD kelas II. Sedangkan adikku saat itu masih sering di gendong oleh aku dan kakakku. Yang aku kagumi dari kehidupan keluargaku ini adalah rasa semangat untuk maju ada dalam diri kami… meskipun kami tergolong miskin… tapi semangat ibu dan kakakku terlihat oleh aku dan adikku… ibuku bekerja sebagai salah satu karyawan pabrik mie di kotaku… disamping beliau bekerja sebagai salah satu karyawan pabrik mie, beliau juga menjadi tukang jahit di kampong kami. Beliau bekerja sebagai karyawan pabrik mie selama beberapa tahun saja dan kemudian dia pergi merantau diajak oleh teman kerjanya dulu di pabrik mie. Dia merantau ke salah satu desa di kotaku… desa yang ia datangi merupakan desa pesisir.. disana beliau bekerja sebagai karyawan gudang ikan… namun penghasilan yang diperoleh sangat tidak meumuaskan… akhirnya dia banting setir menjadi tukang jahit di desa sana. Karena peluangnya sangat besar, hal ini disebabkan oleh sedikitnya tukang jahit di daerah sana berbeda sekali dengan di kampong kami yang begitu banyak dengan tukang jahit… dengan bekerja sebagai tukang jahit inilah ibuku berhasil menghidupi kami bertiga hingga kami bertiga berhasil lulus dari bangku SMA. Sedangkan kakakku, sejak dia sekolah di bangku SMP… dia sudah bisa mencari uang dengan bekerja… dan membiayai kebutuhan sekolahnya hingga lulus dari SMA. Ketika SMP dia bekerja sebagai tukang pengisi air di rumah-rumah tetangga kami… karena saat itu mesin pompa air hanya beberapa orang saja yang memiliki… ketika SMA dia bekerja sebagai tukang cuci BIS di terminal… kekagumanku pada kakakku adalah saat dia bekerja sebagai tukung cuci BIS adalah semangatnya… karena jam kerjanya adalah jam 11 malam hingga pukul jam 4 pagi… setelah itu dia berangkat kesekolah jam 6 pagi…

Di bangku SMA aku menjalani pembelajaran dalam menuntut ilmu penuh dengan semangat yang besar. Hingga aku menyukai salah satu pelajaran yang ada di sekolahku yakni pelajaran MATEMATIKA. Kisah cinta yang ada pada saat aku di bangku SMA merupakan sebuah kisah yang melekat dalam hidupku… karena cinta yang aku rasakan membawa diriku untuk mengenal yang namanya rasa sakit hati. Kisah cinta ini dimulai sejak aku kelas II, namun kisah cinta ini harus berakhir ketika semester satu akan berakhir waktu kelas tiga. Aku diputuskan oleh wanita yang aku cintai… sejak saat itulah akau alami rasa sakit ketika cinta tidak harus dimiliki… hal ini menyadarkan aku bahawa cinta hanya cukup untuk cinta… cinta datang membawa sejuta keindahan dalam kehidupan. Namun cinta pergi meninggalkan derita dalam hidup tanpa mempedulikan perasaan orang yang ditinggalkanya.

Aku terpuruk dalam patah hati yang berkepanjangan hingga aku harus berlari kedunia hitam untuk melupakan semua rasa hati untuk melupakan dia.

Hingga aku berhasil melupakan dia dan kembali semangat untuk mengejar ilmu setingi-tingginya.

Ketika kecil ibuku memiliki cita-cita menjadi guru.. namun keadaaan yang tidak mendukungnya… akhirnya ibuku berusaha untuk mencapai cita-citanya melalui kami… namun ibuku memasukkan aku kesalah satu perguruan tinggi yang ada di kotaku… kakakku sudah tidak ada semangat untuk kuliah, dia hanya ingin bekerja agar aku dapat kuliah dan adikku dapat lulus dari SMA. Ketika aku masuk kuliah adikku masih kelas I SMA.

Aku kuliah mengambil jurusan pendidikan Matematika, aku mulai merasa vakum dalam mengeyam pendidikan ketika aku berada di semester II. Hal ini dikarenakan transportasi yang menyulitkan aku untuk dating ke kampus. Karena aku harus naik angkutan dari kampung ke kota… setelah itu dari kota aku harus naik angkutan umum lagi kekampus… dan ongkos pulang pergi adalah Rp. 5000,_ kadang untuk ongkos saja aku harus pinjam ke keluarga dekat dan teman-temanku. Hingga pada semester V aku mulai bersemangat kembali untuk menimba ilmu di bangku kuliah… hal ini dikarenakan kakakku membeli sepeda motor meskipun dengan kredit.

Ketika semester lima aku melihat tetangga dekatku yang merupakan teman sekelas adikku ketika SD. Namun mulai mengenalnya ketika aku sudah semester lima. Sejak saat itu aku menjadi sepasang kekasih dengan tetanggaku… ketika aku masih semester lima dia masih kelas tiga SMA. Selama kami berpacaran kami mengalami kisah yang sering membuat kami bertengkar satu sama lain. Namun kebesaran cinta kita dapat mengatasinya. Hingga setelah dua tahun berpacaran kami menekadkan diri untuk neik ke jenjang tunangan… kami tunagan sejak tahun 2008 hingga sekarang (postingan ini keluar). Kami kembali menekadkan kembali untuk menikah di pertengahan tahun 2011.

Beginilah hidup dari keluarga yang begitu miskin hingga keluarga itu mampu untuk berjuang menantang hidup. Dan semangat kebersamaan dalam keluarga merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam keluarga kami.

Semoga hubungan kami yang telah kami rencanakan untuk menikah di pertengahan tahun 2011 akan berlangsung tanpa kendala apapun.

Masa lalu adalah kenangan… kemarin adalah pelajaran… sekarang adalah kenyataan… dan esok adalah perjuangan yang harus dijadikan renungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar