ASIAN GAMES - ASIAN GAMES 2010 GUANGZHOU
Asian Games XVI
Lokasi: Guangzhou, PR China
Tanggal pembukaan: 12/11/2010
Tanggal penutupan: 27/11/2010
Situs resmi: http://www.gz2010.cn/
CABANG-CABANG OLAHRAGA
Dibawah ini merupakan daftar cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2010. Secara resmi, terdapat 42 cabang, 28 di antaranya dilombakan di ajang Olimpik. Sementara sisanya merupakan permainan khas yang bisa ditemukan di kawasan Asia. Untuk pertama kalinya Cricket, Dansa, Perahu Naga dan Weiqi / Igo akan dilombakan pada ajang ini, sementara Binaraga tidak diikutsertakan karena kontroversi penjurian pada Asian Games 2006.
Olahraga Air · Renang (32) · Selam (10) · Renang Cantik(3) · Polo Air (2)
Panahan (4) Atletik (47) Bulutangkis (7) Baseball (1) Basket (2)
Permainan · PapanCatur(3) · Weiqi / Igo (3) · Catur Cina (2) · Boling (12) · Tinju (11) · Kano & Kayak · Flatwater (12) · Slalom (4) · Cricket (2) | Bola Sodok (10) Bersepeda (18) Dansa (10) Perahu Naga (6) Berkuda (6) Anggar (12) Sepak Bola (2) Golf (4)
Senam · Senam Artistik(14) · Senam Ritmik (2)
Trampolin (2) Bola Tangan (2) Hoki (2) Judo (16) Kabaddi (1) Karate (13) Pentathlon Modern (2) Roller sports (9) Dayung (14) | Rugby (2) Berlayar (14) Sepaktakraw (6) Menembak (44) Softball (1) Squash (4) Taekwondo (16)
Tenis · Tenis (7) · Soft tennis (7) · Tenis Meja (7)
Triathlon (2)
Voli · Voli (2) · Voli Pantai (2)
Angkat Beban (15) Gulat (18) Wushu (15) |
ASIAN Games XVI/2010:
Taufik Hidayat Pimpin Indonesia ke Semi Final
Posted on admin on November 13, 2010 // Leave Your Comment
Sumber Asli — CINTA OLAHRAGA INDONESIA – Guangzhou – Regu bulu tangkis putra membuka peluang merebut emas usai mengalahkan Taiwan, 3-0, dalam babak perempat final pesta olah raga Asian Games ke-16 yang berlangsung di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, Cina, Sabtu (13/11) malam.
- Pemegang medali emas Asian Games 2006 di Qatar, yang juga pemain nomor satu Indonesia, Taufik Hidayat, mendapat perlawanan ketat dari wakil Negeri Formosa, Hsieh Yu Hsing, di partai pertama sebelum menamatkan pertandingan dengan skor 11-21, 21-8, dan 21-12.
Ganda utama Markis Kido/Hendra Setiawan menggandakan keunggulan tim Merah Putih setelah mengalahkan Lee Sheng Mu/Fang Chieh Min, pasangan yang sering mengalahkan mereka dalam ajang inetrnasional beberapa bulan belakangan ini, dua set langsung 21-19, dan 21-9.
Seperti yang dikutip dari situs kejuaraan, Simon Santosa yang baru saja pulih dari cedera punggung parah menggenapkan kemenangan Indonesia setelah menumpas perlawanan Hsueh Hsuan Yi dalam pertarungan rubber set, 15-21, 21-15, dan 21-16.
Sebelumnya, tim bulutangkis putri lebih dulu memastikan satu tiket ke semi final dalam pesta olahraga Asian Games ke-16, setelah pada pertandingan perempat final Sabtu (13/11) malam, juga berhasil mencukur tim unggulan Taiwan, 3-0.
Setelah gagal menyumbang poin pada pertandingan siang hari tadi ketika melawan India, Adriyanti Firdasari membuktikan ketangguhannya sebagai pebulutangkis putri nomor satu Indonesia setelah membabat Cheng Shao Chieh dalam pertarungan melelahkan tiga set, 14-21, 21-11, 21-11.
Permainan gemilang juga dipertontonkan ganda utama Merah Putih, Greysia Polii/Meiliana Jauhari di partai kedua, yang meredam perlawanan Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin juga lewat permainan ketat rubber set, 21-16, 16-21, 21-12. Maria Febe Kusmastuti menggenapkan kejayaan kontingen Indonesia usai menaklukkan Chen Hsiao Huan, 21-19 dan 21-10.
Dengan demikian, dalam partai semi final yang digelar pada Ahad (14/11) pukul 19.10 waktu setempat, tim putri akan ditantang regu Thailand. Sedangkan di hari yang sama pada pukul 19.00, tim putra bakal menghadapi favorit juara sekaligus tuan rumah, Cina, yang dinakhodai pemain nomor satunya, Lin Dan.
ASIAN GAMES 2010 :
ANGKAT BERAT TAMBAH MEDALI INDONESIA
11.14.2010 · Posted in Sport
Asian Games 2010. Memasuki hari kedua Asian Games 2010, Indonesia baru menambah satu medali. Dari cabang angkat berat, Eko Yuli Irawan menyumbang medali perunggu dari kelas 62 kg pria. Dalam pertandingan final yang tuntas Minggu (14/11/2010) sore WIB, Eko duduk di posisi tiga dari total 16 lifter yang turun.
Angkatan terbaik Eko untuk snacth adalah 141 kg dan 170 kg untuk clean & jerk. Total angkatan yang dibuat atlet 21 tahun itu adalah 311 kg.
Meraih medali emas dari nomor ini adalah Jie Zhang setelah dia membuat angkatan seberat 145 kg (snatch) dan 176 kg (clean & jerk) untuk membuat total angkatan 321 kg. Sementara untuk medali perak menjadi kepunyaan wakil Korea Utara Un Guk Kim setelah membukukan 147 kg (snatch) dan 170 kg (clean & jerk) untuk menorehkan total angkatan 317 kg.
Ini merupakan medali kedua Indonesia dari cabang angkat berat setelah kemarin Jadi Setiadi menggondol medali perunggu dari kelas 56 kg putra. Satu medali lainnya yang sudah didapat kontingen Merah Putih adalah perak dari cabang wushu melalui Ardelia Ivana Irmanto.
Tambahan satu medali perunggu ini membuat Indonesia masih tertahan di posisi 11 klasemen perolehan medali. Sementara China makin kokoh berada di posisi teratas dengan 31 emas, 13 perak dan 11 perunggu.
Klasemen Sementara Asian Games 14 Nov 2010
11.14.2010 · Posted in Sport
Klasemen Sementara Asian Games 2010
14 November 2010
Negara Emas Perak Perunggu Total
1. China (CHN) 19 7 3 29
2. Jepang (JPN) 4 10 9 23
3. Korea Selatan (KOR) 4 3 9 16
4. Hongkong (HKG) 1 0 1 2
5. India (IND) 0 2 0 2
6. Iran (IRI) 0 1 2 3
Uzbekistan (UZB) 0 1 2 3
8. Indonesia (INA) 0 1 1 2
9. Korea Utara (PRK) 0 1 0 1
Singapora (SIN) 0 1 0 1
Thailand (THA) 0 1 0 1
12. Kazakhstan (KAZ) 0 0 3 3
13. Malaysia (MAS) 0 0 2 2
Taiwan (TPE) 0 0 2 2
ASIAN GAMES : INDONESIA TAMBAH 1 MEDALI PERUNGGU
11.15.2010 · Posted in Sport
Belum ada medali emas didapat kontingen Indonesia memasuki hari ketiga Asian Games 2010. Satu medali yang menambah perolehan tim Indonesia di hari Senin (15/11/2010) ini adalah perunggu dari cabang angkat besi.
Perunggu keenam untuk kontingen Indonesia datang dari Triyatno. Dalam laga final kelas 69 kg putra, atlet 23 tahun itu cuma bisa duduk di posisi tiga.
Total angkatan yang dibuat Triyatno dalam pertandingan final yang dilangsungkan di Dongguan Gymnasium adalah 321 kg. Untuk angkatan snatch dia membukukan 143 kg, sementara untuk clean and jerk angkatan terbaiknya adalah 178 kg.
Medali emas dari nomor ini menjadi milik lifter Korea Utara, Kum Sok Kim dengan total angkatan 324 kg. Sementara medali perak diraih wakil Iran Morteza Rezaeian setelah membuat total angkatan 324 kg.
Ini merupakan perunggu ketiga yang didapat atlet-atlet angkat besi Indonesia setelah sebelumnya mendapat medali yang sama dari Eko Yuli Irawan dan Jadi Setiadi.
Indonesia sementara masih duduk di posisi 16 klasemen sementara perolehan medali dengan satu perak dan enam perunggu. Sementara China kokoh di posisi teratas dengan 49 emas, 18 perak dan 18 perunggu.
Asian Games 2010 : Biliar Sumbang Medali Perunggu
11.15.2010 · Posted in Sport
Asian Games 2010. Indonesia meraih satu lagi tambahan perunggu dari cabang biliar tunggal putra. Medali tersebut dipersembahkan oleh Irsal Afrinneza Nasution setelah kalah dari atlet Malaysia di babak semifinal.
Irsal turun di nomor bola delapan. Ia menghadapi Ibrahim Amir dalam pertandingan yang berakhir pada Minggu (14/11/2010) malam WIB.
Di plaga tersebut, Irsal menyerah dengan skor 5-7. Satu perunggu lainnya direbut oleh atlet India Alok Kumar. Sementara perolehan medali emas akan diperebutkan oleh Kuo Po-Chen dan Ibrahim yang melaju ke babak final.
Indonesia juga memperoleh dua medali perunggu lain. Seperti diberitakan sebelumnya, medali tersebut diraih dari cabang bulutangkis di mana tim putra dan tim putri Indonesia cuma mampu melangkah sampai babak semifinal.
Dengan tambahan medali yang ada Indonesia masih tertahan di posisi 11 klasemen sementara. Tuan rumah China masih menjadi kokoh dipuncak dengan mengumpulkan total 37 emas, 14 perak dan 12 perunggu.
Asian Games XVI Daftar Perolehan Sementara Medali
posted by admin | Nov 15, 2010
bloggerjepara.com-Asian Games XVI Daftar Perolehan Sementara Medali
,China semakin tak terbendung dalam pengumpulan medali di ajang Asian Games XVI 2010 di Guangzhou. Tuan rumah kini kokoh di puncak klasemen setelah meraup 54 medali emas, 20 perak dan 19 perunggu. Mereka jauh meninggalkan dua rival terdekatnya, Korea Selatan yang baru meraih 18 emas, 14 perak, 18 perunggu, serta Jepang, dengan 13 emas, 25 perak, 23 perunggu.
Bagaimana dengan Indonesia? Pasukan “Merah-Putih” masih harus menunggu lagi kesempatan meraih medali emas, setelah harapan untuk memperolehnya dari atlet wushu Lindswell, gagal terwujud.
Indonesia kini turun ke posisi 16 karena baru memperoleh 1 medali perak serta 6 perunggu. Tambahan perunggu ini diperoleh dari cabang olahraga angkat besi, yang disumbangkan oleh Triyatno, dari kelas 69 kilogram, serta dari nomor beregu putra-putri bulu tangkis.
- Daftar sementara perolehan medali Asian Games hingga Senin (15/11/10)
Rank Negara Emas Perak Perunggu Total
1. China 54 20 19 93
2. Korsel 18 14 18 50
3. Jepang 13 25 23 61
4. Taiwan 2 3 9 14
5. Hongkong 2 3 2 7
6. Korea Utara 1 4 9 14
7. India 1 4 3 8
8. Malaysia 1 1 3 5
9. Filipina 1 0 3 4
10. Macau 1 0 0 1
11. Kazakhstan 0 4 7 11
12. Uzbekistan 0 4 4 8
13. Thailand 0 3 5 8
14. Iran 0 2 3 5
Vietnam 0 2 3 5
16. Indonesia 0 1 6 7
17. Mongolia 0 1 2 3
18. Myanmar 0 1 1 2
Singapora 0 1 1 2
20. Kuwait 0 1 0 1
21. Pakistan 0 0 1 1
Tajikistan 0 0 1 1
Asian Games 2010 : Wushu Tambah Medali
11.16.2010 · Posted in Sport
Asian Games 2010 : Wushu Tambah Medali Untuk KOntingen Indonesia
Satu lagi medali didapat kontingen Indonesia di Asian Games melalui cabang wushu. Turun di nomor Changquan putri, Susyana Tjhan duduk di posisi tiga untuk meraih medali perunggu. Bertarung di final yang berlangsung Selasa (16/11/2010) pagi waktu setempat, Susyana Tjhan mengumpulkan total poin 9,66 dan harus puas dengan medali perunggu.
Medali emas dari nomor ini didapat wakil Hong Kong, Xiaoling Geng. Sementara perak didapat atlet Myanmar, OO Sandi.
Ini merupakan medali kedua yang didapat Indonesia dari cabang wushu, setelah sebelumnya Ardelia Ivana Irmanto merebut perak pada Sabtu (13/11/2010) lalu.
Tambahan medali dari Susyana ini membuat Indonesia berada di posisi 17 klasemen sementara dengan satu perak dan tujuh perunggu dikumpulkan. Sementara China tak tergoyahkan di posisi teratas setelah mengoleksi 63 emas, 22 perak dan 22 perunggu.
Masih seretnya perolehan medali Indonesia membuat pasukan “Merah Putih” untuk sementara tertinggal dari tetangganya di Asia Tenggara. Malaysia sementara duduk di posisi sembilan (1 emas-1 perak-3 perunggu), Filipina di urutan 10 (1-0-3), Thailand di posisi 13 (0-3-0), Vietnam di posisi 14 (0-3-3) serta Myanmar (0-2-1) dan Singapura (0-2-1) yang menempati posisi 17.
Asian Games 2010 : Medali emas Pertama Indonesia dari Perahu Naga
11.18.2010 · Posted in Sport
Medali emas akhirnya berhasil diraih kontingen Asian Games XVI Indonesia. Di hari keenam, Kamis (18/11/2010), tim perahu naga putra ‘Merah Putih’ berhasil menjadi juara di nomor 1000 meter.
Dalam laga final yang digelar di Danau Zengcheng dan tuntas beberapa saat lalu, tim perahu naga Indonesia akhirnya menyudahi penantian untuk bisa mendapat medali emas. Turun di nomor 1000 meter putra, tim Indonesia berhasil mengungguli pesaing-pesaingnya.
Waktu yang dicatatkan tim perahu naga Indonesia untuk bisa berdiri di podium teratas adalah tiga menit 32,016 detik. Mereka mengungguli tim Myanmar yang duduk di posisi dua dengan waktu tiga menit 34,542 detik.
Sementara podium terakhir menjadi milik tim Korea Selatan yang membukukan waktu tiga menit 37,254 detik.
Tambahan satu medali emas ini membuat pasukan Merah Putih duduk di posisi 12 klasemen. Medali lain yang sebelumnya sudah dikumpulkan kontingen Indonesia adalah dua perak dan delapan perunggu.
Laga Tim Voli China Paling Banyak Penonton
Kamis, 18 November 2010 00:02 WIB | Olahraga | Asian Games 2010 | Dibaca 546 kali
Jakarta (ANTARA News) - Dari keseluruhan laga babak penyisihan cabang bola voli Asian Games XVI Guangzhou 2010, laga tim tuan rumah China paling banyak menyedot penonton.
Dari enam pertandingan putaran Grup A yang diikuti empat tim bersama Taiwan, Thailand dan Pakistan, tercatat sebanyak 8.243 penonton menyaksikan pertandingan ini, seperti disarikan dari situs resmi panitia penyelenggara, Rabu.
Laga putaran Grup C yang diikuti Indonesia bersama empat tim lainnya yakni Turkmenistan, Arab Saudi, Iran dan Mongolia tercatat 5.632 orang penonton.
Putaran Grup B yang diikuti empat tim yakni Korea, Vietnam, India dan Kazahkstan menyedot 7.229 penonton.
Putaran Grup D yang diikuti lima tim yakni Jepang, Hong Kong, Myanmar, Qatar dan perwakilan tim Kuwait menyedot sebanyak 7.027 orang.
Dari keseluruhan (32) laga yang dimainkan di babak penyisihan, pertemuan antara China melawan Thailand pada Rabu 17 November menyedot paling banyak penonton yakni 2.350 orang.
Jumlah penonton terkecil adalah ketika Arab Saudi berhadapan Mongolia yang hanya menyedot 46 orang penonton.
(ANT132/A020)
Asian Games 2010 : Kehebatan Tim Dragon Boat Indonesia
11.19.2010 · Posted in Sport
Awalnya Tim Dragon Boat (Perahu naga) Putra dan Putri Indonesia sempat terancam batal berangkat Ke Asian Games Guangzhou – China. Karena alasan Pemborosan, padahal mereka Sudah menunjukan Prestasi di Asian Beach Hongkong juga dalam lomba Di Korsel dengan juara. Akhirnya mereka memberikan Medali Emas Pertama buat kontingen Indonesia, bukan dari bulu tangkis sebagai cabang andalan Indonesia atau Angkat Besi. Mereka bahkan mempersembahkan emas kedua di no 500 m Putra.
Tim Putra Dragon boat Indonesia mempecundangi Tim China yang cuma di posisi 4 , Dragon Boat atau Perahu Naga adalah Cabang Olah Raga asli China. Inilah Pertama kali Dragon boat di Perlombakan di Asian games….
Di saat DPR sering melakukan kunjungan keluar Negri dengan biaya Milyaran. mereka yang hampir di batalkan karena alasan Pemborosan, Justru memberikan 2 emas + 1 Perak (sampai saat tulisan ini di posting). Di saat bangsa ini tertimpa Musibah (bencana) dan kesulitan mereka memberikan semangat dan kebanggaan buat rakyat Indonesia.
(dikuitp dari forum.detik.com)
Perahu Naga Kembali Sumbang Emas
Jum'at, 19 November 2010, 11:42 WIB
Zika Zakiya
Ini adalah emas kedua bagi Merah Putih. Keduanya datang dari Perahu Naga.
Tim Perahu Naga Indonesia (AP Photo/Dita Alangkara)
VIVAnews - Indonesia mendapat tambahan tiga medali dari dua cabang berbeda. Cabang Perahu Naga kembali menyumbang medali emas untuk kontingen Indonesia.
Kali ini dari nomor 500 m putra yang berlangsung di Zengcheng Dragon Boat Lake, Indonesia kembali meraih medali emas, Jumat 19 November 2010. Kontingen Merah Putih mencatat waktu 01:44.506.
Ini menjadi emas kedua yang diraih kontingen Indonesia dalam waktu dua hari berturut-turut dan juga dari cabang yang sama. Sehari sebelumnya, medali emas sudah diraih lebih dulu di nomor 1000 m Straight Race putra.
Selain medali emas, Indonesia juga berhak atas medali perak di nomor 500m Straight Race putri. Ini juga menjadi medali perak kedua yang diraih tim Indonesia di cabang yang sama. Sedangkan tambahan satu medali perunggu disumbang dari cabang sepak takraw putri.
Tambahan masing-masing satu medali ini mendongkrak posisi Indonesia ke posisi 12 klasemen sementara. Naik tiga peringkat dari posisi Jumat pagi 19 November 2010. Indonesia kini memiliki koleksi 15 medali dengan komposisi 2 medali emas, 4 perak, dan 9 perunggu. (irv)
• VIVAnews
Asian Games 2010 :2 Ganda Putra Bulutangkis Ke Semifinal
11.19.2010 · Posted in Sport
Berita Terbaru Asian Games 2010
Dua ganda putra andalan Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan/Chandra memastikan diri lolos ke semifinal setelah mengalahkan lawan-lawannya di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, Kamis (18/11).
Pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan yang diunggulan di tempat kedua melaju ke semifinal setelah mengalahkan pasangan Taiwan Chen Hung Ling/Lin Yu Lang melalui pertandingan tiga set 17-21, 21-12, 21-13.
Sedangkan rekannya Mohammad Ahsan/Chandra di luar dugaan mampu menumbangkan pasangan tuan rumah China yang diunggulkan di tempat keempat Guo Zhendong/Xu Chen juga dengan rubber set 14-21,21-19, 21-16.
“Sukses Ahsan/Chandra benar-benar kejutan, keduanya pasangan baru namun justru mampu tampil kompak dan mengalahkan pasangan kuat China yang peringkatnya jauh diatasnya,” kata Manajer Tim Bulutangkis Indonesia, Yacob Rusdianto.
Dengan hasil itu, tim bulu tangkis Indonesia dipastikan medali perunggu sudah ditangan. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi all Indonesia final pada nomor ganda putra. “Kami berharap bisa All Indonesian Final di ganda putra, mohon dia restu saja agar keduanya bisa lolos ke final,” kata Yacob.
Manajer tim Indonesia itu menyebutkan kunci kemenagan pasangan Ahsan/Chandra pada spirit bertanding, meski tidak memiliki peringkat dunia, namun keduanya mampu bangkit dan mengatasi perlawanan sekuat Guo Zhendong/ Xu Chen.
Namun lawan pasangan muda Indonesia itu tidak mudah karena menghadapi lawan yang lebih kuat yang diunggulan di peringkat pertama asal Malaysia, Koo Kim Keat/Tan Boon Heong yang pada pertandingan perempat final mengalahkan Hashimoto/Hirata(Jepang) 21-19, 13-21, 21-18.
Sementara itu Markis Kido/ Hendra Setiawan dipastikan akan berhadapan dengan pasagan Korea Selatan unggulan ketiga Chung Je/ Lee Y.
Harapan Indonesia lainnya untuk meraih medali ada pada Taufik Hidayat yang akan bertanding pada babak perempatfinal melawan Park Sung-hwan (Korea). “Kans Taufik cukup besar untuk lolos ke semifinal, selama rekor pertandingannya ia selalu memang dari Park,” kata Yacob.
Sementara itu perjuangan tim bulu tangkis Indonesia di Tianhe Gymnasium disaksikan langsung oleh mantan Ketua Umum KONI H Agum Gumelar yang datang langsung ke Guangzhou untuk memberi semangat bertanding kepada Kontingen Merah Putih
Taufik: Kalau Saya Kalah, Ya Kalah
Taufik Hidayat gagal mempertahankan medali emas Asian Games.
Jum'at, 19 November 2010, 13:57 WIB
Zika Zakiya
Taufik Hidayat (AP Photo/Lai Seng Sin)
VIVAnews - Taufik Hidayat gagal mempertahankan medali emas Asian Games setelah kandas di babak perempat final dari Park Sung-Hwan hari Jumat, 19 November 2010. Bertanding di 3 Tianhe Gymnasium, China, Taufik kandas 15-21,16-21 dalam waktu 36 menit.
Ini menjadi kekalahan pertama Taufik dari Park dalam sembilan pertemuan. Delapan pertemuan sebelumnya Taufik tidak pernah kalah atas wakil Korea Selatan itu.
"Saya main buruk. Saya tidak akan memberi alasan apa pun atas kekalahan ini. Kalau saya kalah, ya kalah," kata Taufik seperti dikutip dari Free Malaysia Today.
"Biasanya kalau saya main baik saya masih bisa terima, tapi hari ini saya main buruk sekali."
Sebaliknya buat Park kemenangan pertamanya atas Taufik ini membuatnya makin percaya diri. Apalagi hal ini juga membuatnya makin dekat ke medali emas.
"Saya tampil dengan kekuatan 70-80 persen dari kemampuan, dan saya konsisten dengan strategi yang ada. Itu jadi faktor utama kemenangan saya," kata Park. (irv)
• VIVAnews
PEROLEHAN MEDALI ASIAN GAMES XVI : INDONESIA KE POSISI 10
2010/11/20 Deni Andriana Leave a comment Go to comments
Indonesia meraih hasil yang sangat memuaskan pada hari kedelapan Asian Games XVI 2010 di Guangzhou, China, Sabtu (20/11/10). Pasukan “Merah Putih” mampu menambah perolehan dua medali emas dan dua perak, sehingga total mengumpulkan 4 emas, 6 perak dan 10 perunggu.
Ini menjadi prestasi tertinggi selama sepekan bertarung di Guangzhou, yang memberikan dampak positif terhadap posisi Indonesia di klasemen sementara daftar perolehan medali multi-event empat tahunan tersebut. Kini, Indonesia menduduki posisi 10, menggeser Singapura dan Malaysia yang nangkring di urutan 11 dan 13.
Namun untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih kalah dari Thailand. “Negeri Gajah Putih” tersebut saat ini berada di urutan enam dengan perolehan 7 emas, 7 perak dan 19 perunggu.
Dua emas Indonesia pada hari kedelapan Asian Games ini diperoleh melalui perahu naga putra nomor 250 meter dan ganda putra bulu tangkis nomor perseorangan. Sedangkan dua perak melalui layar, atas nama Oka Sulaksana, dan tim perahu naga putri nomor 250 meter.
Dengan demikian, tim perahu naga putra menjadi penyumbang emas terbanyak, karena sebelumnya mereka juga sudah menyabet dua emas melalui nomor 1.000 meter dan 500 meter lintasan lurus. Satu emas lainnya disumbang oleh Markis Kido/Hendra Setiawan, yang berhasil melewati pertarungan menegangkan nan melelahkan, ketika melawan ganda putra nomor satu Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Untuk perolehan medali secara umum, China terus mendulang emas. Tuan rumah menutup hari kedelapan ini dengan perolehan 138 emas, 65 perak dan 67 perunggu. Mereka jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, Korea Selatan, yang “baru” meraih 52 emas, 43 perak dan 57 perunggu, disusul Jepang, dengan 29 emas, 52 perak dan 55 perunggu.
- Daftar perolehan sementara medali Asian Games XVI, Sabtu (20/11)
Rank NOC Gold Silver Bronze Total
1 China 138 65 67 270
2 Korea 52 43 57 152
3 Japan 29 52 55 136
4 Iran 8 7 14 29
5 Hong Kong, China 7 12 8 27
6 Thailand 7 7 19 33
7 Chinese Taipei 6 8 28 42
8 DPR Korea 5 8 12 25
9 Kazakhstan 4 9 18 31
10 Indonesia 4 6 10 20
11 Singapore 4 6 6 16
12 Uzbekistan 3 10 14 27
13 Malaysia 3 7 7 17
14 India 2 10 12 24
15 Philippines 2 2 8 12
16 Athletes from Kuwait 2 2 0 4
17 Jordan 1 1 1 3
Pakistan 1 1 1 3
19 Macao, China 1 1 0 2
20 Viet Nam 0 11 11 22
21 Myanmar 0 5 1 6
22 Mongolia 0 2 6 8
23 Lebanon 0 1 2 3
24 Afghanistan 0 1 1 2
25 Bangladesh 0 1 0 1
Kyrgyzstan 0 1 0 1
27 Lao PDR 0 0 2 2
28 Iraq 0 0 1 1
Qatar 0 0 1 1
Tajikistan 0 0 1 1
Asian Games 2010 : Bulu Tangkis Sumbang Emas
11.21.2010 · Posted in Sport
Asian Games 2010 : Bulu tangkis Sumbang Emas Untuk Indonesia
Kontingen Indonesia mendapatkan medali keempatnya di ajang Asian Games 2010. Adalah ganda putra bulutangkis, Markis Kido/Hendra Setiawan, yang menyumbangkannya.
Markis/Hendra yang merupakan unggulan kedua bermain menghadapi unggulan teratas, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, dari Malaysia di laga final yang berlangsung di Tianshe Gymnasium, Guangzhou, Sabtu (20/11/2010).
Di set pertama, Markis/Hendra menyerah 16-21 hanya dalam waktu 14 menit. Tujuh smes lawan, berbanding empat yang disarangkan Markis/Hendra, membuat harapn meraih emas terlihat berat.
Namun Markis/Hendra menghidupkan asa dengan merebut set kedua dengan skor 26-24. Berlangsung selama 24 menit, Markis/Hendra sukses memaksimalkan kesempatan mereka memegang servis buat mendulang poin.
Di set penentuan, Markis/Hendra melejit unggul 11-7, namun Koo/Tan bisa mendekat di posisi 14-16. Markis/Hendra unggul lagi 19-17 sebelum menutup pertandingan dengan 21-19.
Medali emas yang direbut Markis/Hendra adalah emas pertama yang disumbangkan bulutangkis dan emas keempat secara keseluruhan di mana tiga emas lain didulang oleh cabang perahu naga.
Di klasemen perolehan medali, posisi Indonesia naik ke peringkat 10 dengan koleksi 4 emas, 6 perak 10 perunggu.
Ganda Malaysia Akui Keunggulan Kido/Hendra
"Pasangan Indonesia bermain dengan luar biasa dan lebih berani dari pada kami."
Minggu, 21 November 2010, 09:43 WIB
Zika Zakiya
Markis Kido (kanan) dan Hendra Setiawan (AP Photo/Gurinder Osan)
VIVAnews - Indonesia mendapat tambahan satu medali emas dari cabang Bulutangkis nomor ganda putra. Setelah di babak final pasangan Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan menekuk pasangan Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 21-16,24-26,19-21, Sabtu 20 November 2010. Kemenangan ini diraih pasangan Indonesia itu dalam tempo 58 menit. Namun perjuangan itu akhirnya terbayar karena kini Kido/Setiawan bisa menyandingkan medali emas Asian Games 2010 dengan gelar juara Olimipade 2008 dan World Championships 2007. "Pasangan Indonesia bermain dengan luar biasa dan lebih berani dari pada kami. Mereka mengambil kesempatan dengan sangat baik," ujar Boon Heong seperti dilansir The Star pasca pertandingan yang berlangsung di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China.
Tambahan satu medali emas ini membuat Indonesia hingga Minggu pagi pukul 09:25 WIB kembali ke peringkat 10 dengan koleksi total 20 medali. Terdiri dari 4 medali emas, 6 perak, dan 10 perunggu. (hs)
• VIVAnews
Peringkat Asian Games - Inilah informasi tentang peringkat Asian Games sampai pada hari Minggu, 21 November 2010. Indonesia berhasil menduduki peringkat 10 dengan perolehan 4 emas, 6 perak dan 10 perunggu. Total perolehan medali Indonesia adalah 20.
Seperti yang bisa dilihat pada tabel peringkat di atas, Cina masih memimpin dengan total 270 medali. Bila dibandingkan dengan Indonesia, jauh sekali yah. Ini membuat kita berpikir, apa yang menyebabkan atlit-atlit kita kalah kualitas sedemikian jauh.
Cina, Korea, dan Jepang selalu unggul dalam bidang olahraga di Asia. Padahal, kita selalu berbangga bahwa kita lebih baik dari bangsa manapun di dunia. Tapi buktinya, di wilayah Asia pun jelas terlihat ketertinggalan Indonesia.
Parah, memang. Apakah karena perbedaan jenis makanan? Yang jelas bukan karena kemiskinan, karena keadaan masyarakat Cina banyak yang lebih parah daripada di Indonesia.
Kalau dibilang karena Cina lebih banyak penduduk sehingga peluang mendapatkan atlit hebat lebih besar dan bisa merajai peringkat Asian Games, mungkin ada benarnya, sedikit.
Tapi kita juga negara besar dengan banyak penduduk jika dibandingkan dengan Jepang dan Korea. Tapi toh, perbedaannya terlalu jauh.
Tabel peringkat Asian Games diatas hanya membuat kita geleng-geleng kepala dengan nasib atlit-atlit nasional kita. Tapi biarlah, setidaknya kalau untuk menghibur diri, kita bisa berbangga karena peringkat Indonesia di Asian Games (sedikit) lebih baik daripada Malaysia hahaha...
Labels: Olahraga
Asian Games 2010: Harapan Medali dari Nomor Lari
11.22.2010 · Posted in Sport
Hari ini Indonesia berharap mendapat tambahan medali dari pelari nomor 100 meter putra, Suryo Agung Wibowo. Meski pada babak kualifikasi hanya menempati peringkat keenam, Agung optimis bisa meningkatkan performanya.
“Mohon doa restu saja, dari sisi kondisi saya cukup fit, mudah-mudahan saja bisa melakukan yang terbaik besok,” kata Suryo.
Sementara itu dari cabang karate, Indonesia menaruh harapan besar kepada atlet senior Umar Syarif dan Jintar S untuk mendulang emas di nomor kumite. Medali lainnya diharapkan bisa diperoleh dari cabang boling, atletik dan karate yang akan memulai pertandingannya pada Selasa (23/11) lusa.
Kontingen Indonesia hari-hari belakangan ini memang mulai sulit meraih medali. Harapan medali emas dari voli pantai pupus setelah pasangan Andy Ardiansyah/Koko Prasetyo kalah di perempat final voli pantai. Andy/Koko dikalahkan pasangan Jepang Kentaro Asahi/Katsuhiro Siratori 19-21, 12-21.
Pada pertandingan sepanjang hari Minggu kemarin (21/11), tidak satupun emas diraih oleh Kontingen “Merah Putih”. Harapan untuk mengemas medali pada nomor lari 10.000 m melalui pelari Triyaningsih juga gagal. Pelari asal Klub Dragon Salatiga yang juga pemegang emas SEA Games 2009 itu hanya finish di urutan ke-19 pada lomba yang berlangsung di Aoti Gymnasium Guangzhou itu.
Kegagalan juga dialami pelari nomor 5.000 meter putra, Agus Prayogo yang harus puas finish di urutan kesembilan.
Asian Games 2010 : Bowling Dapat Medali PErak
11.22.2010 · Posted in Sport
Cabang boling menambah perolehan medali kontingen Indonesia di Asian Games 2010. Atlet putri Indonesia merebut medali perak dari nomor beregu lima orang. Enam atlet putri yang terdiri dari Tannya Roumimper, Putty Insavila Armein, Ivanna Hie, Novie Phang, Sharon Adelina Lim dan Shalima Zhalsa, menduduki posisi kedua dalam pertandingan yang dilangsungkan di Tianshe Bowling Hall, Senin (22/11/2010). Medali emas untuk nomor ini jadi milik kuintet asal Korea Selatan yang terdiri dari Jin A Choi, Sun Ok Hwang, Eun Hee Jeon, Hye Eun Gang, Yun Hee Son dan Su Yeon Hong. Sementara medali perunggu jadi milik Malaysia.
Sayangnya keberhasilan regu putri tidak diikuti oleh atlet putra, Ryan Lalisang. Perebut medali emas di Asian Games 2006 itu berada di posisi kelima nomor All Events putra. Emas di nomor ini direbut Kien Liang Liew dari Malaysia. Demikian juga dengan perjuangan peboling putri di nomor individual. Tannya Roumimper merampungkan lomba di posisi 12, Novie Phang di posisi 25, Putty Armein ke-27, Sharon Lim ke-39, Ivanna Hie ke-43 dan Shalima Zalsha ke-50. Suryo Agung Gagal. Dari cabang atletik, sprinter tercepat Asia Tenggara, Suryo Agung Wibowo, gagal membuat kejutan. Di final nomor 100 meter putra, Suyo finis di posisi keenam dengan catatan waktu 10,37 detik. Catatan ini cukup jauh di bawah catatan terbaik Suryo di mana di SEA Games 2009 di Laos, pelari berusia 27 tahun itu memecahkan rekor SEA Games dengan waktu 10,17 detik.
Gelar pelari tercepat Asia jadi milik pelari China, Lao Yi, yang membukukan waktu 10,24 detik. Medali perak direbut Yasir Al-Nashri (Arab Saudi) dengan waktu 10,26 detik dan medali perunggu dikuasai Barakat Al-Harthi (Oman) dengan waktu 10,28 detik.
Asian Games 2010 : Balap Sepeda Sumbang Perak
11.23.2010 · Posted in Sport
Indonesia kembali menambah medali. Hari ini Santia Tri Kusuma yang turun di nomor individual road race berhasil mempersembahkan medali perak. Santia menjadi runner up dalam lomba yang berlangsung di Triathlon Venue, Selasa (23/11/2010) pagi waktu setempat. Atlet kelahiran 27 April 1981 ini mencatat waktu 2 jam 47 menit 46,520 detik.
Ada pun emas dalam nomor ini diraih Hsiao Mei Yu (Taiwan). Ada pun perunggu diraih Zhao Na (China). Di nomor ini Indonesia menampilkan dua pembalap yakni Santia dan Yanthi Fuchianty. Namun Yanthi hanya finis di urutan kesembilan. Tambahan medali dari Santia membuat perolehan kontingen Merah Putih hingga siang ini adalah empat emas, delapan perak, dan sepuluh perunggu. Indonesia ada di peringkat 12 klasemen sementara asian games
Faizal Ingin Gantikan Ongkos Haji Orang Tuanya
Rabu, 24 November 2010, 23:59 WIB
Faizal Zainuddin
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Selain bertanding untuk bisa mengibarkan 'Merah Putih' di podium Karate Asian Games XVI/2010, karateka peraih medali perunggu Faizal Zainuddin punya motivasi lain. Ia ingin bisa membantu menggantikan ongkos naik haji kedua orang tuanya.
"Saya ingin mengganti ongkos naik haji kedua orang tua saya. Hasil ini mengecewakan karena hanya dapat perunggu, perasaan saya seharusnya lolos ke final," tutur Faizal Zainuddin di Guangzhou, Rabu (24/11).
Karateka nomor kata andalan Indonesia itu harus puas dengan medali perunggu setelah gagal melangkah ke final. Faizal terhenti di semifinal dikalahkan karateka Ku jin Keat (Malaysia) 1-3 yang akhirnya meraih medali emas.
Faizal sendiri harus mengikuti babak repechage untuk dapat meraih perunggu, yang akhirnya peringkat ketiga bisa diraih setelah mengalahkan Cheng Tsz Man (China Taipei) dengan 4-0. "Saya tidak tahu, power saya terasa lebih baik dibanding dia, namun yah sudah saya harus terima hasil ini," kata Faizal.
Faizal mengaku lega tetap bisa mempersembahkan medali pertama bagi tim karate Indonesia. Dan lebih lengkap lagi kedua orang tuanya pun sudah kembali ke Tanah Air dengan selamat.
"Orang tua saya sudah pulang 22 November 2010 lalu dari Tanah Suci, lega sudah meski belum sempat bertemu mereka. Saya akan telepon mereka langsung," kata lajang kelahiran 29 Desember 1982 itu.
Secara terus terang, Faizal mengaku akan memanfaatkan bonus yang diterimanya untuk berbakti kepada orang tuanya, salah satunya mengganti uang mereka berhaji. "Ayah ibu berangkat dengan biaya yang tidak sedikit, mudah-mudahan saya bisa membantunya mengganti," jelasnya.
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara
Umar Syarief Gagal Persembahkan Emas Karate
Rabu, 24 November 2010, 20:07 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,GUANGZHOU--Karateka Indonesia Umar Syarief gagal membalas dendam terhadap pesaingnya asal Iran, Zabiollah Poorshab, setelah kalah di final Asian Games 2010 nomor kumite kelas +84kg putra, di Guangzhou, China, Rabu. Kekalahan itu merupakan yang kedua diderita Umar dari karateka Iran itu, setelah pada event internasional lainnya di Kejuaraan Asia AKF yang juga berlangsung di Cina tahun lalu, Umar juga takluk setelah mengalami sedikit masalah dengan kakinya.
Dengan hasil itu maka Umar Syarief yang kalah dengan skor 3-7 dari atlet Iran itu harus puas dengan medali perak, sedangkan perungu diraih atlet Lei Kuong Cheong dari Makau. "Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia karena tidak bisa mempersembahkan yang terbaik. Saya sudah bekerja keras tapi memang lawan bertarung bagus," kata karateka yang menyatakan event ini menjadi Asian Games terakhirnya, dan mengatakan akan mengakhiri karirnya sebagai atlet setelah SEA Games 2011 di Indonesia mendatang.
"Saya mengawali karir di Jakarta dan ingin mengakhiri karir saya juga di Indonesia," katanya. "Saya tidak menyalahkan wasit atas kekalahan saya ini, dan ini menjadi pelajaran bagi saya, ternyata persiapan yang lebih matang menghasilkan yang terbaik. Saya tidak cukup latih tanding dengan kawan-kawan saya di Indonesia yang memiliki postur tubuh kurang besar. Lawan saya ini memiliki postur yang lebih besar dari saya," katanya.
"Saya pikir latih tanding di luar negeri menghadapi atlet yang lebih kuat sangatlah perlu, dan ini kenyataan," tambahnya. Ketika ditanya apakah dirinya sempat tegang menghadapi lawannya di final itu, Umar mengatakan tampil biasa saja. Sejak awal ia sudah memperkirakan bakal bertemu dengan karateka Iran itu di final. "Saya tidak tegang dan bahkan saya sedang fit, tapi memang sebelumnya saya sudah perkirakan bakal bertemu dengan karateka Iran itu pada final di sini," katanya. Umar memasuki pertarungan di Kumite kelas +84kg putra dengan percaya diri. Ia tampil perkasa mulai babak perempatfinal dengan melibas karateka Makau Lei Kuong Cheong dengan skor 5-0, kemudian menundukkan karateka tuan rumah China Li Peng dengan 4-0, namun akhirnya kandas di final. Dengan hasil tersebut maka hingga, Rabu, pada cabang karate, Indonesia mengumpulkan satu medali perak dan satu perunggu. Medali perunggu diraih Faisal Zainudin pada nomor Kata perorangan putra.
Sementara itu Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji mengatakan, meskipun hari pertama pertandingan cabang karate, Indonesia belum mampu meraih medali tapi masih tetap punya peluang. "Ini baru hari pertama, masih ada dua hari lagi, kami pikir kami masih berpeluang meraih medali emas, meskipun itu cukup sulit," kata Hendardji menanggapi kekalahan Umar Syarief yang diprediksikan meraih medali emas. "Masih ada kemungkinan, pertandingan belum selesai, kita tunggu saja," tambahnya.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant
Dedeh Erawati ke Final Lari Gawang 100 Meter
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Pelari gawang andalan Indonesia, Dedeh Erawati, memastikan diri masuk babak final lari gawang 100 meter putri setelah lolos dari babak kualifikasi Asian Games XVI/2010 di Stadion Utama Aoti, Guangzhou, Cina, Rabu (24/11). Bertanding pada heat kedua, Dedeh finis di peringkat kedua dengan catatan waktu 13,20 detik, sedangkan peringkat pertama ditempati Asuka Terada (Jepang) dengan catatan waktu 13,17 detik.
Selain meloloskan dirinya ke babak final nomor gawag 100 meter putri, Dedeh juga berhasil memecahkan rekor nasional (rekornas) atas namanya sendiri, yakni 23,23 detik.
Pemecahan rekornas pada nomor lari gawang 100 meter putri itu merupakan yang kedua. Sehari sebelumnya rekornas estafet 4x100 meter juga pecah oleh tim Indonesia, yakni dari 39,79 detik menjadi 39,78 detik.
"Senang karena bisa lolos ke final, namun partai penentuan pada babak final besok. Saya berharap bisa berlari lebih baik dari hari ini," kata Dedeh seusai lomba heat kedua.
Berdasarkan hasil lomba heat pertama dan kedua, catatan waktu Dedeh di peringkat ketiga di bawah pelari Sun Ya Wei (12,15) dan Asuka Terada (Jepang).
Finalis lainnya adalah Natalya Ivoninskaya (Kazakstan), Anastasya Soprunova (Kazakstan), dan Lee Yeon Kyung (Korea). Babak final nomor lari 100 meter gawang akan digelar pada Kamis (25/11).
Dalam lomba lari gawang 100 meter putri itu, Dedeh merupakan pelari tertua yakni kelahiran 1979. Sedangkan rivalnya rata-rata kelahiran 1985 dan 1987. Meski demikian, Dedeh masih mampu melaju bahkan lebih kencang dibandingkan catatan waktu terbaiknya selama ini 13,23 detik.
Sementara itu, Manajer Tim Atletik Indonesia Budi Darmasidi menyebutkan, keberhasilan Dedeh masuk finish bukan kejutan. Pelari putri andalan Indonesia itu merupakan salah satu harapan Indonesia untuk mendulang medali pada Asian Games. "Pada 2009 Dedeh menempati peringkat ketiga pada Kejuaraan Asia sehingga diharapkan tahun ini bisa mengulangnya. Hasil lomba ini menempatkannya pada urutan ketiga," kata Budi.
Budi berharap pada final yang akan digelar esok hari, atletnya bisa meningkatkan akselerasinya sekaligus mengibarkan bendera Merah Putih pertama kalinya di podium lintasan atletik di Stadion Utama Aoti Guangzhou.
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara
Indonesia Merosot ke Peringkat 13
Posisi ini turun satu peringkat dibanding Selasa 23 November kemarin.
Rabu, 24 November 2010, 07:04 WIB
Zika Zakiya
Kontingen Indonesia pada pembukaan Asian Games XVI (ANTARA/Andika Wahyu)
VIVAnews - Kontingen Indonesia kembali turun peringkat ke posisi 13 dalam klasemen sementara Asian Games ke XVI di Guangzhou, China. Hingga Rabu pagi pukul 07:00 WIB, 24 Agustus 2010, tim Merah Putih mengoleksi 22 medali dengan pembagian empat medali emas, delapan perak, dan 10 perunggu.
Posisi ini turun satu peringkat dibanding Selasa 23 November kemarin. Saat itu Indonesia berhasil duduk di peringkat 12 setelah menambah medali perak dari cabang balap sepeda lewat Santia Tri Kusuma dalam Individual Road Race (IRR) Putri di Thriatlon Venue, Guangzhou.
Santia yang memiliki rata-rata kecepatan waktu 35.762 km/jam ini kalah dari pembalap Taiwan, Mei Yu Hsiao, yang mencatatkan waktu 2 jam 47 menit 46,12 detik.
Posisi Indonesia saat ini masih kalah dari Malaysia yang berhasil merangkak ke posisi 10. Sedangkan Thailand menjadi negara anggota ASEAN yang paling sukses setelah mengoleksi 40 medali dan berada di peringkat sembilan.
• VIVAnews
Donny: Medali Ini untuk Almarhum Bunda
Kamis, 25 November 2010, 12:25 WIB
Donny Darmawan
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Meski gagal meraih medali emas pada cabang karate nomor kumite 60 kilogram, Donny Darmawan mengaku bisa lega dengan raihan maksimalnya, medali perunggu, di Asian Games XVI/2010.
"Saya persembahkan medali yang saya raih ini untuk almarhum bunda yang meninggal dunia September 2010," kata Donny Darmawan seusai bertanding di Guangdong Gymnasium Guangzhou, Kamis (25/11).
Donny menyebutkan, ia ditinggal ibunda tercintanya, Anna Sofia Damanik pada saat ia tengah menggenjot kemampuannya di Pelatnas pada 3 September 2010. Ia mengaku sangat kehilangan ibudanya yang menurut dia selalu memberinya petuah sebelum bertanding. "Hari ini saya hanya bisa menelepon Ayah," kata Donny.
Donny meraih perunggu setelah berjuang pada babak repechage melibas atlet Uzbekistan Ulugbek Mukhsimov dengan angka telak 5-3. Sebelumnya ia mengalahkan atlet tuan rumah Cina Dong Ming Ming dengan skor 7-0.
Hidung Donny sempat mengeluarkan darah akibat terkena pulukan Mukhsimov, meski akhirnya mampu menyelesaikan pertandingan yang berbuah perunggu.
"Banyak pengalaman saya di Guangzhou ini, salah satunya kekalahan dari atlet Yordania. Hal itu menjadi evaluasi saya ke depan termasuk persiapan menjelang SEA Games 2010," katanya.
Menurut Donny, hasil di Asian Games XVI/2010 ini banyak memberika gambaran, termasuk kekuatan di Asia Tenggara. Rivalnya di kelas 60 kilogram kemungkinan dari Tran Minh Duc (Vietnam), Thailand, dan Malaysia.
"Saya harus mempersiapkan diri lebih intensif lagi, namun yang jelas hasil di sini lebih baik ketimbang di Doha empat tahun lalu," kata peraih perunggu SEA Games 2009 Laos itu.
Donny mempersembahkan medali ketiga bagi tim karate Indonesia di Asian Games XVI/2010. Dua medali lainnya yakni perak dipersembahkan karateka kelas 84Kg Umar Syarief dan perunggu oleh Faizal Zaenuddin dari nomor kata perorangan putra.
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara
Selain Banyak yang Berjilbab, Asian Games kali Ini Juga Bertabur Atlet Kembar
Kamis, 25 November 2010, 11:30 WIB
Japantimes
Joji dan Kosuke Takeuchi
REPUBLIKA.CO.ID, GHUANGZHOU--Republika Online pekan ini menuliskan banyaknya atlet berjilbab yang turut meramaikan beberapa cabang olahraga di area Asia Games 2010. Selain itu, pesta olahraga se-Asia ini juga bertabur atlet kembar.
Pelatih bola basket Jepang, Thomas Wisman, menjadi "korban" dalam hal ini. Ia mengalami masalah karena susah membedakan pemain kembar Joji dan Kosuke Takeuchi. "Saya selalu mengamati siapa memakai sepatu yang mana dan saya tanamkan dalam pikiran saya siapa-siapa mereka ketika sedang bertanding," kata Wisman tentang dilema yang dihadapinya.
Namun ada keunikan keduanya dibanding yang lain. "Mereka pemain tertinggi dalam tim dan saya suka menurunkan mereka bersama," kata Wisman tentang putera Takeuchi yang dikenal dengan julukan Menara Kembar (Twin Towers).
Tetapi pelatih hoki Hong Kong Sarjit Singh menyatakan menyukai masalah atlet mirip itu. Dalam tim hoki putera Hong Kong masalahnya lebih mengesankan, karena kapten tim Ali Akbar yang tampil di Guangzhou disertai keluarnya, Ashgar, Asif dan Arif. "Kami semua bermain hoki karena banyak keluarga dan teman yang menyukai cabang olahraga ini," kata Akbar.
Pelatih Sarjit menambahkan, "Rasanya amat hebat memiliki empat anggota keluar dalam satu tim. Mereka sudah lama bermain dan amat menolong keutuhan penampilan tim. "Salah satu taktik kami adalah Akbar Ali sebagai pemukul pojok, disambut Ashgar Ali dan meneruskannya kepada Arif Ali sebagai tukang pencetak gol," katanya.
Ada beberapa saudara kandung yang tampil dalam persaingan cabang berkuda, salah satunya dari keluarga kerajaan. Uni Emirat Arab menurunkan Sheikha Latifa Al Maktoum dari keluarga raja Dubai yang meraih medali perak dalam nomor "jumping" perorangan, yang bersaing dengan saudra mudanya Sheikh Rashid.
Kakak adiknya itu sebelumnya meraih medali perak setelah Arab Saudi di nomor yang sama untuk kategori tim. Sheikha Latiga yang berusia 25 tahun, peraih medali perunggu dalam Asian Games Doha 2006, mengatakan ia memiliki kuda "tak terhitung banyaknya", yang dibelinya dan adiknya di berbagai belahan dunia.
"Dimana pun ada kuda bagus, kami lalu bergegas dan membelinya," kata Sheikh Rashid yang berusia 19 tahun. Seperti halnya keluarga Al Maktoums, ada juga keluarga lain yang bertanding di lapangan berkuda Conghua.
Taiwan menurunkan atlet puteri saudara kembar Chen Shao-man dan Chen Shao-chiao. Chen Shao-man, yang lebih muda lima menit, meraih medali perak dalam nomor perorangan pada event 2006. Mereka berlatih di Jerman hampir setahun dan sekolah di Amerika Serikat dan London. "Kami mengendarai kuda karena hobi dan itu merupakan bagian dari hidup kami," kata Chen Shao-man.
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Ant
Donny Darmawan Sumbang Perunggu
Kamis, 25 November 2010, 11:17 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, GHUANGZHOU--Karateka Donny Darmawan meraih medali perunggu Asian Games XVI/2010 nomor kumite 60 kilogram setelah pada babak repechage mengalahkan Ulugbek Muhksimov (Uzbekistan) 5-2 di Guangdong Gymnasium Guangzhou, Kamis. Karate kelahiran Pematang Siantar 22 Februari 1984 yang sempat kalah di babak kedua dari karateka Jordania Bashar Al Najjar, tetap prima pada babak repechage mengalahkan satu per satu lawannya hingga akhirnya merakh perunggu.
"Saya kena tendang pada babak kedua dari Najjar, dia peroleh tiga angka, sulit untuk mengejar karena waktunya tinggal sedikit. Syukur dapat perunggu, ini lebih baik dibanding penampilan saya di Asian Games XV/2006 di Doha," kata Donny Darmawan seusai bertanding. Sementara itu medali emas diraih oleh karateka Darkhan Assadilov (Khazakstan),perak diraih Bash Al Najjar (Jordania) dan Sedangkan peraih perunggu lainnya Tran Minh Duc (Vietnam). Melihat penampilan Donny dari babak kedua maupun di repechage meyakinkan dan menang dengan angka mutlak. Sebelum memastikan perunggu Donny melewati hadangan dua tiga karateka lainnya yakni Cheung Kwan Lok (China Taipei) 4-3, Dong Ming Ming (China) 4-3 dan unggul telak dari Ulugbek Mukhsimov (Uzbekistan) 7-2. Langkah Donny hanya terjegal Al Najjar yang memaksanya kehilangan peluang ke final. Donny sempat memegang kendali pertandingan dengan memimoim 3-2, namun sebuah tendangan ke arah kepala membuat lawannya meraih tiga angka. "Saya kena tendangan sehingga lawan dapat tiga point, jelas sulit mengejar meski saya sudah berusaha keras dan hanya menambah angka menjadi lima point. Ini menjadi pelajaran bagi saya ke depan," kata Donny yang pada Asian Games XVI/2010 lalu belum meraih medali. Ia mengakui, atlet Jordania itu merupakan atlet baru dan Donny belum pernah bertanding dengan karateka bernomor 070 itu. Selain itu, Najjar yang bertanding lebih awal tanpa melewati bye, lebih siap dan on fire, di lain pihak sebagai atlet baru di gelanggang internasional membuat Donny buta kekuatan lawannya. "Saya sendiri bertanding dalam kondisi sangat siap, sayang di babak kedua saya kehilangan moment. Namun saya banyak belajar dari Guangzhou ini. Sementara itu Manajer Tim Karate Indonesia Djafar Djantang menyebutkan perjuangan Donny sudah maksimal. Bila tidak terkena tendangan pada babak kedua, kemungkinan besar Donny bisa melangkah di babak utama tanpa harus melalui repechage. "Donny tampil baik sekali, buktinya ia mencatat point telak atas lawannya. Ia hanya kurang beruntung kaki lawan nyelonong di babak kedua meski lawannya tidak bertanding bagus. Perunggu sudah maksimal dari Donny," kata Djafar Djantang.
Emas yang diraih Donny merupakan emas ketiga dari cabang karate setelah sehari sebelumnya Kontingen Merah Putih mendulang medali perak melalui Umar Syarif pada nomor kumite 84 kilogram dan perunggu Faizal Zaenuddin dari nomor kata perorangan.
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Ant
Tono Suratman: Sulit Tambah Medali Emas Lagi
Kamis, 25 November 2010, 18:29 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,GUANGZHOU--Chef de Mission Kontingen Indonesia, Tono Suratman menyebutkan sulit bagi Indonesia untuk bisa mendulang medali emas tambahan pada dua hari terakhir Asian Games XVI/2010 di Guangzhou. "Beberapa cabang olahraga kita masih bertanding besok yakni karate, dayung dan atletik. Peluangnya meraih medali 'fifty-fifty', namun untuk mendulang emas akan sangat sulit," kata Tono Suratman kepada ANTARA di Guangzhou, Kamis. Menurut Tono, cabang yang masih bertanding kemungkinan bisa menambah perak dan perunggu, namun ia tidak bisa menjamin posisi Indonesia tetap di peringkat 13 seperti pada Kamis petang pukul 18.45 waktu setempat. Di sisi lain, Singapura, Qatar dan Bahrain mengancam di bawah Indonesia. Negara itu masih menyisakan peluang mereka meraih medali emas terutama pada cabang atletik, dayung dan juga karate. "Mereka bisa saja meraih medali di cabang unggulan mereka, namun diharapkan Indonesia tetap bisa berada di peringkat ke-14, meski sudah sulit menambah medali emas," kata Tono. Secara umum, raihan medali emas pada Asian Games XVI/2010 meningkat signifikan yakni empat emas, 9 perak dan 12 perunggu. Indonesia pada Asian Games XVI/2006 berada di peringkat ke-19 dengan dua emas, tiga perak dan 15 perunggu. "Peringkat di klasemen perolehan medali relatif, yang jelas perolehan medali Kontingen Indonesia ada peningkatan. Peringkat bukan target utama karena itu relatif," katanya. Sementara itu, dari delapan cabang yang diproyeksikan memperoleh mendali, saat ini sudah 11 cabang olahraga mempersembahkan medali bagi kontingen Indonesia. Cabang penyumbang medali bagi Kontingen "Merah Putih" lain wushu, angkat besi, boling, bulutangkis, karate, bilyar, taekwondo dan dayung. "Memang ada beberapa target yang gagal, namun cabang dan dan atlet lainnya menggantikannya. Semuanya berjalan dinamis dan diakui persaingan pada Asian Games XVI/2010 cukup ketat terutama dominasi China," katanya. Menurut Tono Suratman, perjuangan atlet Indonesia sudah maksimal selama dua pekan berlaga di Guangzhou. "Mereka sudah maksimal, adapun kesuksesan dan kegagalan meraih target merupakan dinamika yang harus diterima secara fair,"kata Che de Mission Kontingen Indonesia itu. Sementara itu pada Jumat (26/11) besok, Kontingen Indonesia akan tampil di 11 nomor pertandingan antara lain dua pada nomor karate, loncat indah, sepak takraw dan dayung. Pada karate akan turun dua atlet putri Indonesia pada nomor kumite yakni Yulanda Asmuruf kelas 68 kilogram, Tantri Widyasari kelas 61 kilogram. Sementara di lompat indah akan turun Sari Ambarwati di di papan 3 meter putri dan Muhammad Nasrullah di papan 10 meter putra. Sedangkan di atletik akan berlaga kwartet Fadlin, Suryo Agung, Farel Oktaviandi dan Heru pada final atletik 4x100 meter putra dan Agus Prayogo 10.000 meter putra. Di nomor dayung dua final pada nomor kayak double 200 meter atas nama Anwar Tara/ Eka Ortarianus dan Sarce Aronggear di final 200 meter kayak putri. "Peluang mereka fifty-fifty," kata Tono Suratman menambahkan.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant
Dedeh Erawati Gagal Sumbang Medali di Lari Gawang
Kamis, 25 November 2010, 18:26 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Pelari gawang 100 meter putri Indonesia, Dedeh Erawati, gagal menyumbang medali pada Asian Games XVI/2010. Ini setelah ia hanya finish di urutan keenam pada partai final di Stadion Utama Aoti Guangzhou, Kamis (25/11).
Catatan waktu Dedeh Erawati turun tajam menjadi 13,42 detik. Sangat jauh dibandingkan dengan babak penyisihan atau heat kedua di mana pelari asal Jawa Barat berhasil mencatat waktu 13,20 detik sekaligus memecahkan rekornas atas namanya sendiri 23,23 detik.
"Saya tampil buruk pada final ini. Lari saya tidak enak hari ini," kata Dede seusai lomba. Sementara itu medali emas nomor lari gawang 100 meter putri diraih atlet Korea Selatan Lee Yeon Kyung dengan catatan waktu 13,2 detik, perak Natalya Ivoniskaya (Khazakstan) 13,24 detik, dan perunggu oleh pelari tuan rumah Cina, Sun Yawai dengan catatan waktu 13,27 detik.
Dedeh langsung tertinggal oleh rivalnya. Lompatan pertamanya sangat kaku sehingga membuat akselerasinya kurang pas dalam melakukan lompatan berikutnya. Terlepas dari hasil buruk yang dicapai Dedeh yang justru antiklimaks dari penampilannya pada heat pertama dimana mencetak 13,20 detik, penampilan atlet lainnyapun menurun. Sun Yawei (Cina) yang pada heat pertama mencatat waktu tercepat 13,15 detik, tak bisa berbuat banyak pada partai yang harus puas dengan medali perunggu.
Demikian halnya catatan waktu Lee Yeon Kyung, juga tidak terlalu bagus dan jauh dari rekor dunia lari gawang 100 meter putri 12,21 detik atas nama Yordanka Donkova (Bulgaria) ataupun rekor Asia 12,44 detik atas nama Olga Shishigina (Khazakstan).
Terlepas dari hasil buruk yang diraihnya, Dedeh mengaku terganggu dengan permintaan pelari Thailand Punsoongneun yang meminta dilakukan penundaan 'start'. Akibatnya, pelari asal Negeri Gajah Putih itu dikenai kartu kuning. "Saya sangat terganggu dengan permintaan penundaan `start` itu, pelari lain juga pasti merasakan yang sama, padahal saat itu kami sudah `on fire`," kata Dedeh.
Dengan kegagalan Dedeh , tim atletik Indonesia tinggal menunggu peluang di final nomor 100 meter estafet putra. Indonesia akan menurunkan kuartet Fadlin, Suryo Agung, Farel Oktaviandi, dan Heri Istianto, yang kemungkinan diturunkan untuk menggantikan Franklin Buruni yang cedera. "Peluang masih ada, meski itu sangat berat di final besok. Mudah-mudahan saja tim yang diturunkan besok bisa bertanding maksimal," jelas Budi.
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara
Karate Tambah Satu Medali Perak
Atas hasil ini jumlah koleksi medali Indonesia bertambah menjadi 24.
Kamis, 25 November 2010, 00:21 WIB
Zika Zakiya
VIVAnews - Cabang Karate kembali menyumbang satu medali untuk koleksi kontingen Indonesia di ajang Asian Games XVI di Guangzhou, China. Adalah karateka Syarif Umar yang berhasil meraih medali perak setelah mengalahkan wakil Iran Zabiollah Poorshab di Guangdong Gymnasium, Rabu 24 November 2010.
Dalam hasil resmi yang dirilis situs Asian Games, Syarif menang 7-3 dan berhak atas medali perak. Ini menjadi medali kedua di hari yang sama dari cabang Karate. Beberapa jam sebelumnya, Indonesia juga berhasil meraih medali perunggu setelah Karateka Faizal Zainuddin berhasil mengalahkan Tsz Man Chris Cheng di kata perorangan putra.
Namun kesuksesan ini gagal disamakan oleh bagian Putri setelah Dewi Yulianti kalah 5-0 dari karateka Malaysia Lee Lee Lim pada perebutan medali perunggu kata perorangan putri. Atas hasil ini jumlah koleksi medali Indonesia bertambah menjadi 24. Dengan komposisi empat medali emas, sembilan perak, dan 11 perunggu.
Namun itu tidak mengubah posisi Indonesia yang hingga Kamis dini hari pukul 00:16 berada di peringkat 13.Masih tertinggal dari Malaysia yang berada di peringkat delapan atau pun Thailand yang merangkak ke posisi enam.
• VIVAnews
Asian Games 2010 : Kano Gagal Sumbang Medali
11.26.2010 · Posted in Sport
Indonesia hari ini cuma mendapat satu tambahan perunggu dari cabang karate. Sementara cabang kano/kayak dan atletik gagal menyumbangkan medali buat kontingen ‘Merah Putih’. Satu-satunya tambahan medali hari ini adalah medali perunggu yang dipersembahkan oleh karate melalui atlet Donny Dharmawan di nomor kumite putra 60 kilogram.
Dari cabang kano/kayak, khususnya di nomor kano double putra 1000 meter, duet Tarra Anwar/Eka Octarorianus gagal. Tarra/Eka hanya finis di posisi kelima. Mereka berselisih 11 detik dari peraih perunggu. Emas di nomor ini direbut Serik Mirbekov/Gerasim Kochnev (Uzbekistan), sedangkan perak diraih Maoxing Huang/Weiyong Xie (China).
Medali perunggu jadi milik Mikhail Yemelyanov/Timofey Yemelyanov (Kazakhstan). Dari cabang atletik, sprinter Dedeh Erawati yang turun di nomor 100 m lari gawang putri finis di posisi keenam dari tujuh finalis. Juara nomor ini adalah Lee Yeon Kyung dari Korea Selatan. Indonesia untuk sementara masih berada di posisi 13 perolehan medali sementara dengan 4 emas, 9 perak dan 12 perunggu. China tetap teratas dengan 181 emas, 104 perak dan 91 perunggu.
Berikut adalah perolehan medali sementara hingga pukul 22.30 WIB
Pos Negara Emas Perak Perunggu Total
1. China 181 104 91 376
2. Korea Selatan 72 61 85 218
3. Jepang 39 68 86 193
4. Iran 19 11 23 53
5. Kazakhstan 15 18 32 65
…
13. Indonesia 4 9 12 25
Tim Karate Gagal Raih Target Medali Emas
Jumat, 26 November 2010, 18:34 WIB
antara
Karateka putri Indonesia Yulanda Asmuruf dan karateka Iran Samira Malekipour saling melayangkan pukulan
REPUBLIKA.CO.ID,GUANGZHOU--Tim karate Indonesia gagal meraih target meraih medali emas pada Asian Games XVI/2010 setelah pada hari pertandingan cabang bela diri itu tidak satupun yang mencapai podium juara. Dua karateka putri Indonesia, Tanri Widyasari di kumite 61 kilogram dan Yulanda Asmuruf di kelas 68 kilogram gagal menembus final, Jumat.
Dari dua karateka putri yang turun pada hari terakhir pertandingan karate itu, hanya Yulanda yang mencatat hasil lebih baik dengan lolos ke babak ketiga, namun i gaal melangkah ke semifinal setelah kalah pada babak repechage. Yulanda sebenarnya beruntung mendapat bye pada babak pertama dan menang pada babak kedua melawan Sofia Kasvulatova (Uzbekistan) 7-4. Namun pada babak berikutnya, Yulanda dikalahka Emiko Homa (Jepang) 1-3.
Kesempatan untuk meraih perunggu melalui babak repechage gagal dimanfaatkan olek andalan tim "Merah Putih" itu setelah kalah dari Saira Malekipour (Iran) 7-3. Emas nomor 68 kilogram diraih oleh Lanlan Feng (China), Perak oleh Emiko Homa (Jepang) Sedangkan perunggu diraih oleh Samira Makipour (Iran) dan Tara Gurung (Nepal). "Aku kecewa banget, aku gagal," kata Yulanda.
Sedangkan di kelas 61 kilogram putri, Tantri mencatat hasil lebih buruk langsung kandas pada babak pertama di tangan karateka Uzbekistan Barno Mezaeva. Tantri gagale melaju ke babak repecgahe setelah atlet Uzbekistan itu gagal melaju ke babak repechage.
Dengan hasil itu, tim Karate Indonesia hanya mampu membukukan satu perak melalui Umar Syarif kelas 84 Kg, serta dua perunggu melalui Faizal Zainuddin (kata perorangan dan Donny Darmawan kelas 61 kilogram putra.
Sebelumnya, Karateka ditargetkan meraih medali emas melalui Umar Syarif, namun karateka yang malang melintang di kejuaraan internasional itu gagal mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. Medali perak yang diraih Umar Syarif sama dengan hasil yang dibukukannya di Asian Games XV/2006 di Doha, Qatar.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant
Sepak Takraw Putra Raih Perunggu
Jumat, 26 November 2010, 17:18 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Sebuah tendangan Jusri Pakke yang gagal menyeberang net membuat Indonesia takluk dari tim Korea Selatan 19-21, 20-22 pada semifinal sepak takraw putra yang digelar Jumat (26/11) di Haizhu Sports Centre. Dengan demikian, Indonesia gagal ke final dan harus puas dengan raihan medali perunggu. Padahal perjuangan Indonesia sampai semifinal terbilang luar biasa. Pada babak penyisihan, tim merah-putih mengalahkan Cina, India, dan Jepang masing-masing dengan skor 2-0 sehingga berhak menjadi juara Grup B. Sayang, Indonesia harus kalah dari Korsel dengan skor tipis pada masing-masing set. Dengan kemenangan atas Indonesia, Korsel akan menantang tim kuat Asia Tenggara, Myanmar, yang pada babak semifinal kemarin mengalahkan Jepang 2-0. Sebelumnya, pada babak penyisihan Grup A, Myanmar mengalahkan Korsel 2-0.
Partai semifinal antara Indonesia dengan Korsel berlangsung ketat. Keduanya berupaya melaju ke final pertamanya sejak nomor tersebut dipertandingan pertama kali pada 2006. Apalagi nomor tersebut tidak diikuti tim kuat Thailand.
Pada set pertama, meskipun sempat menyamakan kedudukan 19-19, Indonesia harus kalah 19-21. Sedangkan pada set kedua, meskipun sempat menyamakan kedudukan 20-20 setelah sebelumnya tertinggal 17-20, Indonesia akhirnya juga kalah 20-22.
"Kekalahan ini lebih banyak diakibatkan ketidakberuntungan," ujar pelatih tim sepak takraw putra Indonesia, Amri Syarifudin, saat dihubungi Republika.
Meskipun kalah, Amri tampak berbesar hati karena target perunggu yang dicanangkan tim sepak takraw putra tercapai di nomor ganda. Sejak awal, tim sepak takraw memang menargetkan perunggu karena prestasi di Asia Tenggara saja masih kalah dari Thailand.
"Sejak awal kami memang menargetkan perunggu. Hanya saja karena Thailand tidak bermain di nomor ini, maka kami pun berusaha masuk final," kata Amri.
Amri pada set kedua kemarin mengganti Husni Uba dengan Jusri yang telah berusia 34 tahun pada poin-poin kritis. Sayang, Jusri gagal menjadi penyelamat setelah tendangannya berhasil diblok pemain Korsel.
"Saya melakukan pergantian karena Husni terlihat sangat kelelahan. Jika tidak diganti saat itu, maka hasilnya bisa jadi lebih buruk," tutur Amri.
Sementara itu, tim putri sepak takraw gagal meraih medali setelah ditumbangkan tim sepak takraw Jepang dengan skor 0-2 (17-21, 18-21) pada partai terakhir Grup B. Akibatnya, mereka gagal lolos ke babak semifinal karena sehari sebelumnya mereka juga telah kalah dari Korsel.
Jepang Rebut Emas Pertama di Cabang Sepak Bola
Jumat, 26 November 2010, 06:15 WIB
Timnas Jepang
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Jepang merebut medali emas cabang sepak bola untuk pertamakalinya dalam Asian Games, Kamis malam (25/11). Ini setelah Jepang mencatat kemenangan 1-0 atas Uni Emirat Arab (UAE), yang menyia-nyiakan sejumlah peluang pada pertandingan final.
Pemain belakang Yuki Saneto menciptakan satu-satunya gol dalam pertandingan itu pada menit ke-73 untuk memberi Jepang kemenangan ketujuh mereka dalam tujuh pertandingan dalam Asian Games ke-16 ini.
Empat tembakan dari para pemain UAE mengarah ke gawang pada babak pertama, dengan Omar Al Omoudi mendapat peluang terbaik namun sundulannya melebar, setelah sebelumnya tendangan spektakuler masih dapat diselamatkan oleh penjaga gawang Jepang Shunsuke Ando.
Jepang mencapai final dengan langkah mengesankan meraih enam kemenangan secara beruntun dan didukung dengan pemain berbakat dalam menyerang Kensuke Nagai (25 tahun) yang sudah menjebol lima gol dalam lima pertandingan.
Namun UAE yang meneruskan tekanan pada babak kedua dengan Ahmed Al Abry, yang menciptakan gol kemenangan ketika melawan Korea Selatan, hanya bisa menyaksikan Ando menyelamatkan sundulan kepalanya dari jarak dekat. Abdulla Bloushi kemudian memaksa Ando melakukan penyelamatan gemilang dengan kakinya.
Tapi UAE harus membayar mahal penyia-nyiakan mereka saat Jepang memecahkan kebuntuan pada menit ke-73. Sebuah umpan silang mengarah ke bek kanan Saneto dan melakukan satu sentuhan dan melepaskan tendangan kaki kanan ke pojok gawang, melewati penjaga gawang dan kapten Ali Housani yang membuat Jepang unggul 1-0.
Pemain pengganti Saeed Al Kathiri sempat melakukan sundulan namun dapat diselamatkan Ando dan Jepang mempertahankan kemenangan untuk merebut medali emas.
Pada pertandingan sebelumnya, Korea Selatan mengalahkan Iran dengan tiga gol dalam 12 menit terakhir, untuk merebut medali perunggu, dengan kemenangan 4-3.
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara
Daftar Perolehan Medali Asian Games, Kamis (25/11)
Jumat, 26 November 2010, 06:24 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Daftar perolehan medali Asian Games ke-16 di Guangzhou, Cina, hingga Kamis malam (25/11).
Perolehan medali (emas, perak, perunggu, total):
1. Cina 181 104 91 376
2. Korea Selatan 72 61 85 218
3. Jepang 39 68 86 193
4. Iran 19 11 23 53
5. Kazakhstan 15 18 32 65
6. Taiwan 12 12 33 57
7. Uzbekistan 10 17 20 47
8. India 10 14 29 53
9. Malaysia 9 17 13 39
10. Thailand 9 7 31 47
11. Hong Kong 8 15 15 38
12. Korea Utara 6 10 18 34
13. INDONESIA 4 9 12 25
14. Singapura 4 7 6 17
15. Qatar 4 4 6 14
16. Kuwait 3 6 1 10
17. Filipina 3 3 9 15
18. Arab Saudi 3 3 5 11
19. Pakistan 3 2 2 7
20. Bahrain 3 0 3 6
21. Yordania 2 2 1 5
22. Vietnam 1 17 14 32
23. Mongolia 1 3 9 13
24. Kyrgyzstan 1 2 2 5
25. Macau 1 1 3 5
26. Tajikistan 1 0 3 4
27. Myanmar 0 5 3 8
28. UAE 0 4 1 5
29. Irak 0 1 2 3
30. Lebanon 0 1 2 3
31. Afghanistan 0 1 1 2
32. Bangladesh 0 1 1 2
33. Laos 0 0 2 2
34. Nepal 0 0 1 1
35. Oman 0 0 1 1
36. Syria 0 0 1 1
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara
Indonesia Peringkat 15 Asian Games 2010
Sabtu, 27 November 2010 18:19 WIB | Olahraga | Asian Games 2010 | Dibaca 2504 kali
Guangzhou (ANTARA News) - Kontingen Indonesia menempati peringkat 15 klasemen akhir perolehan medali emas Asian Games XVI/2010 di Guangzhou dengan empat medali emas, sembilan perak dan 13 perunggu.
Pada hari terakhir Asian Games XVI/2010, Sabtu (27/11) pelari marathon Triyaningsih dan Yahuza gagal menyumbang medali tambahan bagi Kontingen "Merah" Putih setelah mereka gagal finish di tiga besar pada lomba sejauh 42,2 kilometer itu.
Medali perunggu yang dipersembahkan karateka Donny Darmawan dan tim sepak takraw putra Indonesia merupakan medali terakhir yang diraih di penghujung helatan olahraga terbesar se-Asia itu.
Sementara itu tuan rumah China, dipastikan mempertahankan gelar Juara Umum Asian Games XVI/2010 dengan raihan medali yang signifikan yakni 199 medali emas, 119 perak dan 98 perunggu.
Sedangkan di peringkat kedua, Korea Selatan dengan 76 medali emas, 65 perak dan 91 perunggu. Disusul kemudian oleh Jepang dengan 48 emas, 74 perak dan 94 perunggu.
Helatan Asian Games XVI/2010 yang berlangsung lebih dari dua minggu itu memetakan perkembangan dan kekuatan olahragawan kawasan Asia Timur sangat signifikan dan meninggalkan jauh kekuatan belahan Asia lainnya.
Sementara itu Iran yang mengumpulkan 20 medali emas, 14 perak dan 25 perunggu mewakili kekuatan Asia Barat, sedangkan Khazakstan yang menempati peringkat kelima mewakili kekuatan negara pecahan Uni Soviet dan India dengan 14 emas, 17 perak dan 33 perunggu mewakili Asia Selatan.
Sedangkan wakil Asian Tenggara, Thailand menempati peringkat ke-9 dengan 11 emas, 9 perak dan 32 perunggu disusul kemudian Malaysia dengan sembilan emas 18 perak dan 14 perunggu.
"Prestasi olahraga Asia saat ini didominasi Asia Timur, China, Jepang, Korea dan China Taipei di papan atas. Sedagkan kawasan Asia lainnya tertinggal dan harus bekerja keras lagi. Termasuk Indonesia juga harus menyiapkan pembinaan ke depan dengan baik untuk regenerasi atlet," kata Menteri Negara Pemuda dan olahraga, Andi Mallarangeng.
Ia menyebutkan, prestasi Indonesia naik dari peringkat ke-19 pada Asian Games XV/ 2006 dengan raihan dua emas, tiga perak dan 15 perunggu menjadi peringkat ke-15 pada Asian Games XVI/2010 dengan empat emas, sembilan perak dan 13 perunggu.
Kontingen Indonesia sendiri diselamatkan oleh penampilan gemilang oleh nomor perahu naga yang mempersem bahkan tiga emas dan tiga perak. Sedangkan satu medali emas lagi diraih dari cabang bulutangkis nomor ganda putra.
"Kami apresiasi keberhasilan tim perahu naga Indonesia meraih hasil terbaik di Asian Games XVI/2010. Meski cabang baru, namun Indonesia berhasil memanfaatkan peluang di nomor itu secara maksimal," kata Andi Mallarangeng.
Sementara itu perolehan medali Indonesia antara lain dipersembahkan oleh cabang bulutangkis, sepak takraw, angkat besi, karate, taekwondo, biliar, boling, balap sepeda, perahu naga dan wushu.
"Dari prediksi delapan cabang yang diprediksi meraih medali, ternyata realisasinya 11 cabang olahraga," kata Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo.
Meski banyak kalangan meragukan raihan empat medali emas yang diraih di Asian Games 2010 dihasilkan dari perahu naga yang tidak dipertandingkan pada Olimpiade bahkan kemungkinan pada Asian Games 2014 di Korea Selatan, menurut Andi Mallarangeng tidak bisa dinilai separuh-separuh.
"Bagaimanapun nomor itu resmi di Asian Games dan harus kita syukur sukses yang diraih di Guangzhou. Namun di lain pihak harus melakukan evaluasi karena adanya target yang gagal direalisasikan. Evaluasi hal yang wajar dalam olah raga," kata Andi Mallarangeng.
Pada kesempatan itu, Menegpora sebagai wakil Pemerintah Indonesia mengapresiasi perjuangan seluruh atlet Kontingen Indonesia 2010 yang telah bekerja keras dalam dua minggu event olahraga itu digelar.
"Perjuangan semua begitu besar bagi negara dan bangsa, mereka pahlawan. Bagi yang belum berhasil meraih medali emas tidak perlu kecil hati karena mereka tetap akan dipercaya untuk menjadi kekuatan inti pada even selanjutnya di ajang SEA Games XVI/2011 di Indonesia.
Terkait penyelenggaraan Asian Games XVI/2010 merupakan event yang perlu dicontoh oleh Indonesia yang akan menggelar SEA Games 2010.
"Apa yang kita lihat, rasakan dan saksikan dalam penyelenggaraan di Guangzhou perlu dijadikan masukan dan diimplementasikan dalam pengembangan dan pembinaan atlet maupun infrastruktur olahraga di Indonesia, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang ada," kata Andi Mallarangeng.
(ANT/A024)
Klasemen Akhir Asian Games 2010
11.28.2010 · Posted in Sport
Kontingen Indonesia menempati peringkat 15 klasemen akhir perolehan medali emas Asian Games XVI/2010 di Guangzhou, Cina. Indonesia memperoleh empat medali emas, sembilan perak dan 13 perunggu. Sementara itu tuan rumah Cina dipastikan mempertahankan gelar juara umum Asian Games XVI dengan raihan medali yang signifikan yakni 199 medali emas, 119 perak, dan 98 perunggu. Sedangkan di peringkat kedua, Korea Selatan dengan 76 medali emas, 65 perak dan 91 perunggu. Disusul Jepang dengan 48 emas, 74 perak dan 94 perunggu.
Wakil Asia Tenggara lainnya, Thailand menempati peringkat ke-9 dengan 11 emas, 9 perak dan 32 perunggu disusul kemudian Malaysia dengan sembilan emas 18 perak dan 14 perunggu.
Pada hari terakhir Asian Games XVI/2010, Sabtu (27/11), pelari marathon Triyaningsih dan Yahuza gagal menyumbang medali tambahan bagi Kontingen “Merah” Putih. Mereka gagal finish di tiga besar pada lomba sejauh 42,2 kilometer itu. Medali perunggu yang dipersembahkan karateka Donny Darmawan dan tim sepak takraw putra Indonesia merupakan medali terakhir yang diraih dipenghujung helatan olahraga terbesar se-Asia itu. “Prestasi olahraga Asia saat ini didominasi Asia Timur, Cina, Jepang, Korea dan Cina Taipei di papan atas. Sedagkan kawasan Asia lainnya tertinggal dan harus bekerja keras lagi. Termasuk Indonesia juga harus menyiapkan pembinaan ke depan dengan baik untuk regenerasi atlet,” kata Menteri Negara Pemuda dan olahraga, Andi Mallarangeng.
Menurut Menegpora, prestasi Indonesia naik dari peringkat ke-19 pada Asian Games XV/ 2006 dengan raihan dua emas, tiga perak dan 15 perunggu. Kini posisinya naik jadi peringkat ke-15 dengan empat emas, sembilan perak dan 13 perunggu. Kontingen Indonesia diselamatkan penampilan gemilang nomor perahu naga yang mempersembahkan tiga emas dan tiga perak. Sedangkan satu medali emas lagi diraih dari cabang bulutangkis nomor ganda putra.
Perolehan medali Indonesia lainnya antara lain dipersembahkan cabang sepak takraw, angkat besi, karate, taekwondo, biliar, boling, balap sepeda, perahu naga dan wushu.
“Dari prediksi delapan cabang yang diprediksi meraih medali, ternyata realisasinya 11 cabang olahraga,” kata Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo.
Pada kesempatan itu, Menegpora sebagai wakil Pemerintah Indonesia mengapresiasi perjuangan seluruh atlet kontingen Indonesia 2010 yang telah bekerja keras dalam dua minggu event olahraga itu digelar.
“Perjuangannya semua begitu besar bagi negara dan bangsa, mereka pahlawan. Bagi yang belum berhasil meraih medali emas tidak perlu kecil hati karena mereka tetap akan dipercaya untuk menjadi kekuatan inti pada even selanjutnya di ajang SEA Games XVI/2011 di Indonesia,” katanya
Hasil Akhir Perolehan Medali Asian Games 2010
Ahad, 28 November 2010, 06:32 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Berikut hasil terakhir perolehan medali Asian Games 2010 yang secara resmi ditutup, Sabtu (27/11).
Perolehan medali (emas, perak, perunggu, total)
1. Cina 199 119 98 416
2. Korea Selatan 76 65 91 232
3. Jepang 48 74 94 216
4. Iran 20 14 25 59
5. Kazakhstan 18 23 38 79
6. India 14 17 33 64
7. Taiwan 13 16 38 67
8. Uzbekistan 11 22 23 56
9. Thailand 11 9 32 52
10. Malaysia 9 18 14 41
11. Hong Kong 8 15 17 40
12. Korea Utara 6 10 20 36
13. Saudi Arabia 5 3 5 13
14. Bahrain 5 0 4 9
15. INDONESIA 4 9 13 26
16. Singapura 4 7 6 17
17. Kuwait 4 6 1 11
18. Qatar 4 5 7 16
19. Filipina 3 4 9 16
20. Pakistan 3 2 3 8
21. Mongolia 2 5 9 16
22. Myanmar 2 5 3 10
23. Yordania 2 2 2 6
24. Vietnam 1 17 15 33
25. Kyrgyzstan 1 2 2 5
26. Makau 1 1 4 6
27. Bangladesh 1 1 1 3
28. Tajikistan 1 0 3 4
29. Suriah 1 0 1 2
30. UAE 0 4 1 5
31. Afghanistan 0 2 1 3
32. Irak 0 1 2 3
33. Lebanon 0 1 2 3
34. Laos 0 0 2 2
35. Nepal 0 0 1 1
36. Oman 0 0 1 1
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara
Asian Games 2010 Resmi Ditutup
11.28.2010 · Posted in Sport
Penutupan Asian Games 2010, Lagu “Sing Sing So” dari Sumatra Utara mengalun syahdu pada prosesi penutupan Asian Games XVI/2010 di Pulau Haixinsha, Guangzhou, Cina, Sabtu (27/11). Lagu yang dibawakan artis yang tergabung dalam grup Gita Nusantara itu, mewakili seni budaya kawasan Asia Tenggara.
Dengan latar lampu biru, dan kilauan bintang-bintang sebagai latar membuat suasana `slow` menyatu di perhelatan akhir dari Asian Games 2010. Art performance yang menampilkan seni budaya Indonesia diiringi alunan musik Bian Liunian dan Zhao Zhao, pimpinan Wang Hao.
Pesta olahraga terbesar di Asia itu resmi ditutup dalam sebuah prosesi yang megah bernuansa kolosal di pulau yang terbentuk dari delta Sungai Mutiara atau Pearl River. Pulau dipenuh dengan lampu warna warni dan pesta kembang api.
Kota Guangzhou sebagai tuan rumah mengakhiri skenario dua pekan lebih perhelatan pesta olahraga tingkat Asia itu dengan sempurna, penuh semarak dan prestasi. Cina sukses sebagai tuan rumah sekaligus sukses prestasi dimana kontingen Negeri Tirai Bambu menjadi juara umum dengan raihan medali spektakuler yakni 199 medali emas, 119 perak dan 98 perunggu.
“Terima kasih Guangzhou dan Dongguan, yang telah memberikan yang terbaik bagi Asia. Event ini akan dikenang dalam perjalanan prestasi olahraga Asia,” kata Presiden Olympic Council of Asian (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah dalam kata-kata penutupannya.
Ia menyebutkan, selama dua pekan sekitar sepuluh ribu atlet dari 45 negara di Asia bertarung dan berjuang demi prestasi dan kehormatan.
Dalam acara penutupan itu ditandai dengan penyerahan bendera OCA dari Presiden OCA Ahmad Al-Fahad Al-Sabah kepada Ketua Komite Olahraga Korea Selatan yang akan menjadi tuan rumah Asian Games XVII/2014 di Kota Incheon. Selain itu juga diserahkan bendera Asian Games I/1951 di New Delhi India, yang merupakan simbol dari persatuan dan sejarah prestasi olahraga Asia.
Perhelatan Asian Games XVI benar-benar `berakhir` dengan padamnya api di tengah-tengah kaldron yang diletakkan di Pulau Haixinsha di aliran Sungai Mutiara
Kontingen Asian Games Indonesia Resmi Bubar
By Edwan Ruriansyah, Zika Zakiya - Rabu, 1 Desember
Penyerahan bonus & pembubaran kontingen Asian Games
VIVAnews - Kontingen Indonesia di Asian Games XVI resmi dibubarkan, Rabu 1 Desember 2010. Ditandai dengan penyerahan bendera Merah Putih dari wakil kontingen Anwar Tarra dari cabang Perahu Naga ke Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng.
Hadir dalam acara ini Ketua KON/KOI, Rita Subowo, beberapa anggota DPR dari Komisi X dan perwakilan dari masing-masing Pengurus Besar (PB). Di Asian Games tahun ini Indonesia mendapat 4 emas, 9 perak dan 13 medali.
Meski jumlah medali emas itu meningkat dua kali lipat dibanding Asian Games 2006, masih ada ketidakpuasan dari diri Menpora.
"Medali tahun ini dibandingkan postur Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, empat emas tentu masih jauh," kata Andi dalam sambutannya di Wisma Serbaguna Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
"Pantasnya Indonesia di level ASEAN itu juara umum, di Asia 10 atau 5 besar, di Olimpiade paling tidak 20 besar lah," tambahnya.
Dalam acara pembubaran ini, diserahkan pula penghargaan pemerintah berupa bonus uang dan rumah kepada para atlet. Atlet peraih emas mendapat Rp400 juta, perak Rp200juta dan perunggu Rp50 juta. Pelatih yang atletnya meraih medali emas juga berhak mendapat bonus Rp100 juta, perak Rp50 juta dan perunggu Rp30 juta.
"Manfaatkan sebaik-baiknya penghargaan ini untuk jaminan hari tua. Jadikan pemicu semangat untuk terus berprestasi," ujar Andi.
Di Asian Games tahun ini Indonesia menurunkan 212 atlet di 21 cabang. Tim Merah Putih menempati peringkat 15 dari 45 negara peserta. Emas terbanyak disumbangkan oleh cabang Perahu Naga dengan tiga emas.
Perahu Naga Terima Total Bonus Rp 39,6 Miliar
Rabu, 01 Desember 2010, 14:42 WIB
Atlet perahu naga Indonesia meluapkan kegembiraannyasetelah melintasi garis finis pertama pada pertandingan babak final 1000m Straight Race putra di Zengcheng Dragon Boat Lake, Guangdong, Cina, Kamis (18/11)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Cabang dayung perahu naga Asian Games 2010 Indonesia meraup total bonus terbesar sekitar Rp 39,6 miliar rupiah. Ini berkat hasil raihan tiga medali emas dan tiga perak pada pesta olah raga multievent tingkat Asia yang berlangsung di Guangzhou, Cina, baru-baru ini.
Total bonus tersebut didapat oleh 22 pedayung putra yang memenangi medali emas di nomor 1000 meter, 500 meter, dan 250 meter, serta 22 pedayung putri yang memenangi perak di nomor yang sama, dan juga bonus yang berhak diperoleh oleh para pelatih.
"Kami masih akan rapat untuk bagaimana membagi hadiah tersebut tapi yang jelas setiap pedayung peraih emas akan mendapatkan bonus Rp 1,2 miliar rupiah dari hasil tiga emas itu, dan tiga ratus juta rupiah untuk setiap pedayung putri yang meraih perak, selebihnya pelatih," kata manajer tim dayung perahu naga Indonesia, Mardinal, seusai acara pembubaran kontingen Indonesia untuk Asian Games di Jakarta, Rabu (1/12).
Acara pembubaran kontingen Asian Games itu juga diselingi dengan penyerahan bonus kepada atlet oleh Menegpora. Dikatakan Mardinal, penyaluran bonus tersebut akan diserahkan dari pengurus besar kepada para atlet dan pelatih.
Tentang pembagian bonus tersebut, dikatakannya, tidak hanya akan diterima oleh pemain inti, para atlet cadangan yang berada dalam satu tim juga akan mendapat bonus tersebut.
Menurut manajer tim perahu naga ini, Asian Games Guangzhou tampaknya bakal menjadi prestasi pertama dan terakhir bagi para atlet yang ikut berkompetisi di Cina tersebut. "Asian Games empat tahun mendatang berlangsung di Muscat, Oman, dan perahu naga tidak akan dipertandingkan, makanya dilihat dari usia, tampaknya materi atlet yang ikut di Cina itu sulit untuk turun bertanding di Asian Games selanjutnya," kata Mardinal.
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar