Selasa, 11 Januari 2011

MEMBANGUN JIWA KEPEMIMPINAN MULAI SEJAK DINI


Oleh : Abdul Asis

Berbicara tentang kepemimpinan akan menjadi kajian menarik untuk didiskusikan, karena persoalan ini tidak akan lepas dari perjalanan kita sebagai manusia yang selalu melakukan interaksi terhadap orang lain.

Dikalangan pemuda, kepemimpinan menjadisuatu hal yang serius, karena pemuda merupakan pemuda merupakan generasi penerus bangsa dan dipundaknya pula masa depan bangsa ini digantungkan. Ini merupakan suatu hal yang strategis bagi pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mantan menteri kepemudaan dan olah raga (Menpora) Adhyaksa dault menyebutnya bahwa ibarat mata rantaiyang tergerai panjang, generasi pemuda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artian bahwa pemuda berperan sebagai pelestari budaya, kejuangan, pelopor, perintis pembahruan melalui karsa, karya, dan dedikasi.

Kepemimpinan merupakan suatu yang abstrak, akan tetapi hasilnya nyata, kadangkala kepeimpinan mengarah pada seni, akan tetapi sering pula berkaitan dengan ilmu. Pemimpim adalah suatu peran dalam sistem tertentu. Pemimpin juga pada hakekatnya merupakan seseorang yang mempunyai peranan untuk mempengaruhi orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.

Istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang. Oleh karena itu, kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan pemimpim.

Kepemimpinan yang harus dikaji mulai sejak kita berada di bangku sekolah adalah bagaimana kita bersikap selayaknya seorang pemimpin bilamana kita berada dalam suatu kekuasaan. Contohnya diantara kita memikul tanggung jawab sebagai ketua kelas, maupun sebgai ketua osis. Di dalam suatu kelas tingkah laku siswa dapat di kondisikan dengan baik bilamana seorang ketua kelas mampu mengayomi anak buahnya untuk bersikap baik dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang ada di kawasan madrasah ini. Namun, kita tidak boleh membebankan semua kesalahan yang dilakukan oleh siswa kepada ketua kelas, karena pemimpin juga tidak pernah lepas dari khilaf dan lalai.

Kepemimpinan dapat dipelajari mulai sejak dini karena kita akan memperoleh sebuah keuntungan dari kepemimpinan tersebut. Pernahkah anda memilih seorang pemimpin? Tentu jawabannya pernah. Dalam pemilhan ketua osis, kita dapat melakukan suatu proses demokrasi di lingkungan madrasah. Lalu kalau kita melihat hasil kinerja dari pemimpin yang kita pilih ternyata tidak memuaskan kita? Apa yang harus kita lakukan? Tentunya kita tidak bisa secara langsung menyalahkan ketua osis tersebut karena segala kesalahan dan keberhasilan adalah tanggung jawab kita.

Siapakah yang pantas menjadi seorang pemimpin itu? Tentunya jawaban ini adalah semua orang. Namun hal ini perlu dikaji lagi, Bernardine R. Wirjana menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang mutlak dalam suatu kepemipinan strategis adalah :

  1. Mengerti diri sendiri dan selalu memperbaiki diri sendiri.
  2. Menguasai keahlian teknis.
  3. Memiliki tanggung jawab dan bertanggung jawab.
  4. Mengambil keputusan yang matang dan tepat waktu.
  5. Menjadi peran / role model bagi bawahannya.
  6. Mengenal bawahan dan memperhatikan kesejahteraannya.
  7. Menyediakan informasi yang selalu diperlukan oleh anggotanya.
  8. Menumbuhkan rasa tanggung jawab.
  9. Menjamin bahwa tugas-tugas bisa dimengerti.
  10. Melatih anggota-anggota sebagai tim.
  11. Menggunakan sepenuhnya kapabilitas organisasi.

Bilamana anda mengerti apa itu dari kepemimpinan, mulailah mengoreksi diri dan jadikan segala sesuatu itu merupakan hal yang penuh dengan tanggung jawab. Untuk mempelajari kehidupan dari kepemimpinan, mulailah anda hidup dalam lingkungan berorganisasi karena berorganisasi merupakan kumpulan orang yang bekerja sama dengan sistem tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Bilamana anda nantinya meninggalkan bangku sekolahan, mulailah aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, salah satunya aktif dalam organisasi kepemudaan. Anda bisa memulainya dengan di kampung anda, baik itu organisasi karang taruna maupun dalam organisasi yang islami.

Bagi anda yang merasa sebagai siswa berjenis kelamin laki-laki, mulailah menggali jiwa kepemimpinan anda. Karena suatu saat anda akan menjadi seorang pemimpin yang nyata yaitu sebagai kepala rumah tangga. Namun bagi anda yang berjenis kelamin perempuan tidak ada salahnya mempelajari jiwa kepemimpinan karena anda akan menjadi tuntunan dalam kehidupan rumah tangga anda sendiri.

Tinggalkan segala perbuatan yang akan membawa anda dalam kehidupan MADESU (Masa Depan Suram) karena itu akan menjadi awal penderitaan dalam kehidupan kita. Mulailah berbenah diri untuk menuju masa depan yang Gemilang.

Semoga dengan adanya artikel ini akan menjadi batu loncatan untuk menjadi bahan pembelajaran pada diri kita. Bilamana ada yang kurang berkenan dihati pembaca dari artikel ini, penulis memohon sumbangan pikiran agar tercapai tulisan yang lebih sempurna.

Saran dan kesan:

Blog: http://azti-aziz.blogspot.com atau E-mail : azizzr@rocketmail.com

atau Facebook : http://www.facebook.com/azizlibra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar