Senin, 10 Januari 2011

mutiaraku


Oleh: Night Lover’s

Mimpi tetaplah mimpi betapapun indahnya ia, semuanya akan sirna disaat sudah terbangun.

Kebingunganku mulai terasa, aku menemukan kemunafikan dalam kehidupanku, kemunafikan semu yang dibingkai cantik dengan kepalsuan-kepalsuan dan dibungkus rapi dengan rekayasaan (pura-pura).

Aku menemukanmu hanya dalam mimpiku.

Dulu atau mungkin sampai sekarang "aku adalah pemimpi" (tanpa akhiran "N").

Saat katak ingin menjadi singa untuk bisa menguasai hutan, saat ayam mau menggapai langit dengan sayap yang dimilikinya, itu semua akan berarti mustahil dengan kata lain itu hanya ada dalam mimpi-mimpi mereka. Tak jauh beda dengan nasibku, cuma beruntungnya katak dan ayam sadar kalau itu hanya mimpi yang tidak akan pernah mereka bawa diwaktu mereka bangun.

Pagi hari aku menangis karena saat lelap aku sengaja dininabobo'i oleh dia yang selalu mengantarkanku dalam mimpi untuk terus terbuai dalam keindahan mimpiku, tapi disaat aku tidak mau untuk terbangun aku malah dipaksa untuk bangun dan membuyarkan tentang semua mimpi indahku. Ada apa dengan malamku ???

Aku tertipu dengan ketidakberadaannya

Memaksakan diri untuk selalu menemukan meski sebenarnya yang dicari itu tidak pernah ada telah menjadi kebiasaan lama yang aku bawa sampai sekarang. Sesekali pernah aku melihat fatamorgana yang berhasil mengelabuhiku saat aku merasa sangat yakin akan wujudnya, sesuatu yang bisa dibilang sangat nyata dalam pikirku. Itu hanyalah fatamorgana !!! (dalam sadarku).

Aku merasa dibohongi oleh sesuatu yang ku yakini. Terkadang mata memang bohong tapi ironisnya hatiku juga sampat tertipu karenanya. Semoga saja ini hanya terjadi kepadaku (dalam do'a).

Aku juga berada dalam Panggung Sandiwaranya

Panggung yang dimeriahkan oleh segala bentuk dramatisir juga tidak mau lewat dari hari-hariku. Sandiwara yang diperankannya sunggguh sangat memukau, mungkin karena dia sangat hafal dari setiap alur yang sengaja dia pelajari, dari setiap kata yang terlontar tertata rapi sampai-sampai titik dan komanyapun sangat jelas penempatannya.

Para penonton akan memberikan aplos meriah kalau seandainya mereka tahu ini semua hanyalah sandiwara, sayangnya mereka juga ikutan tertipu karena saking lihainya dia sebagai actor utama dalam perannya. Dia adalah aktor terbaik yang pernah aku jumpai. Aku adalah orang pertama yang disadarkannya kalau kalau semua ini tidaklah nyata. Aku sangat salut padanya karena semuanya ia buat tanpa ada yang menyutaradarainya.

"Kenapa…???", kata itu yang terbesit pertama kali dalam benakku. Apa yang ia maksudkan dengan sandiwaranya ?. Jawaban atas semua alasan dari tiap-tiap pertanyaan itu yang samapai saat ini masih saja menjadi tanda tanya dalam diriku. Apa karena dia berusaha menghiburku ? (mencoba mengartikan).

Aku tidak mengerti dengan sikapnya yang tak beralasan

Dia yang sangat berharga bagiku dengan semua yang dimilikinya.

Aku tak kuasa untuk mewujudkan keinginanku saat aku tahu semua itu hanyalah khayal yang kujadikan cita-cita. Meskipun aku tahu itu, tapi aku tidak pernah bangun dari khayalku akan tentangnya karena dia masih terlalu berharga untuk aku lupakan. Betapa bodohnya aku yang masih saja meraih khayal tanpa berusaha untuk menemukan yang lebih bermakna, tapi itu semua tidak pernah membuatku merasa menyesalinya. Aku membenarkan, dia hanya khayalku tapi dia juga hidupku.

Semua usahaku tidak akan membuahkan apa-apa, seperti menunggu lahirnya bayi yang sebenarnya tidak pernah ditakdirkan untuk lahir, hanya menunggu, menunggu dan terus menunggu. Ditambah lagi dengan sikapnya yang semakin meyakinkanku kalau dia itu kehidupan maya bagiku. Aku hampir putus asa dan mencoba untuk tidak lagi tetap berusaha menggapainya. Tapi itu tidak pernah berhasil aku lakukan sampai ahirnya entah kenapa di waktu yang berbeda ada secercah harapan yang seakan akan bisa merubah khayalku itu menjadi sesuatu yang lebih nyata. Harapan itu kutemukan dalam dirinya, dia yang semula maya kini telah menjadi nyata bagiku. Duniaku mulai serasa menjadi baru. Sikapnya tidak lagi menunjukkan dia yang dahulu padaku. Aku sangat menikmatinya meski sebenarnya aku tidak percaya hal ini akan teradi hingga akhirnya aku terlalu terlena dan terbuai dibuatnya dan tak pernah berfikir ada apa dibelakang semua ini. Apakah ini memang benar-benar nyata ???. Aku tidak mau terlalu memikirkannya.

Apa mau dikata, hal yang sangat aku takutkan untuk terjadi kini benar-benar menghampiriku. Apa yang aku rasa kini mulai memudar saat aku tahu smua ini hanyalah palsu, semuanya hanya rekayasanya, aku tidak cukup tahu alasan kenapa dia melakukan semua ini, yang aku tahu aku tidak kuat lagi untuk berfikir. Hidupku hanya ada dalam mimpi-mimpiku …. ???

Mutiara Hariku

By: Night Lover’s


Manusia hidup dengan berjuta-juta keinginan, dari setiap keinginan itulah muncul usaha-usaha untuk bisa menggapainya. Detik menjadi menit, hari berganti minggu, minggu ke bulan, bulan sampai ke tahun dan seterusnya hingga ahirnya usaha yang dilakukan akan benar-benar membuahkan hasil seperti yang diinginkan.

Dalam kehidupan seseorang hari bersejarah tentu akan pernah dirasakan saat apa yang menjadi salah satu keinginan terjadi di hari itu. Mungkin hari-hari itu tidak mudah menghampiri setiap orang. Di manapun tempatnya dan dalam kondisi yang bagaimanapun pasti semuanya akan serasa sempurna dan penuh makna. Hari-hari itu akan sulit untuk dilepaskan, bahkan seandainya waktu bisa diperlambat niscaya dimintanya. Tapi biasanya hari itu akan tersa amat cepat untuk bisa dinikmati.

Bersejarah mengandung makna yang sangat mendalam, bersejarah berarti mempunyai arti penting atau istimewa dalam kehidupan nyata. Dalam hati aku pernah mengimpikan suatu hal bisa terjadi kepadaku. Hal yang sangat aku impikan itu aku simpan rapat-rapat dalam angan. Berharap tanpa berucap tapi berharap dengan berdoa itu yang aku lakukan untuk bisa membuat impian yang masih ada dalam angan kian mendakatiku. Aku memulai usahaku untuk menggapai keinginanku. Berbagai macam cara telah aku lakukan semampuku. Rasa lelah, putus asa kadang menjadi penyemangat dikala aku merenung tersenyum mengingatnya. "Apakah hanya sebatas ini usaha yang bisa aku lakukan sedangkan hari esok masih menjanjikan kesempatan untuk tetap terus meraihnya???", tanyaku dalam renungan.

Setangkai doa yang aku panjatkan selembar daunnya ahirnya jatuh juga menghinggapiku. Usahaku untuk bisa memiliki perlahan terjawab dengan dipertemukannya aku dengan dia gadis pujaan hati. Di hari bersejarah itu aku merasa iri pada deru ombak yang dengan lepas dan bebas menyerukan suara dan tariannya sedangkan aku terasa kaku dengan tutur dan sikap yang berusaha aku tumpahkan. Saat itu aku tidak mau tahu tentang apa yang akan terjadi besok dan tidak lagi mengingat apa yang telah terjadi kemarin karena hari itu terlalu istimewa untuk melibatkan hal-hal lain dalam pikiranku. Di pantai itu aku temukan harapanku yang hampir hilang.

Usahaku tidak aku cukupkan sampai hari itu saja, aku tidak mau terlalu terbawa keindahan-keindahan yang masih membawa banyak pertanyaan yang belum aku temukan jawabannya. Aku terus berusaha untuk bisa lebih dekat lagi dengannya. Tiada hari tanpa memikirkannya dan tiada hari tanpa suaranya karena aku teramat takut untuk kehilangan dia yang terlalu berarti bagiku.

Kesempatan kedua juga aku dapatkan untuk bisa melihat lagi kecantikan wajahnya walau aku tak sanggup untuk menatapnya, mendengar suara lembut dari setiap untaian kata yang keluar dari bibir manisnya, dan merasakan ketenangan saat didekatnya. Tempat beribadah itu juga ikut menyaksikan kegugupan dalam usahaku menyesuaikan diri dengannya. Dan akhirnya hari itupun juga berlalu dengan keterbatasan waktu yang sangat singkat, tapi meski demikian aku semakin yakin saja akan kenyataan yang aku alami dan aku rasakan, karena semuanya seakan semakin lebih tampak.

Aku hampir lupa jika kesempatan untuk bertemu dengannyapun terbatas karena disisi lain dia juga harus berada ditempat yang sulit untuk aku jangkau. Hari-hariku semakin tidak mau terlewatkan tanpanya mengingat akan keterbatasan waktu yang ada. Aku terus berusaha bagaimana cara agar selalu bisa bersamanya. Tapi apalah daya untuk waktu yang sebentar dia harus menjauh dari tempat dimana aku tinggal. Aku tidak mau menyia-nyiakan moment, pas waktu mau berangkat aku menyempatkan diri untuk menemuinya walaupun sangat-sangat dan sangat sebentar tapi penuh makna. Di terminal itulah kesempatan ketigaku bertemu dengannya.

Sambil menunggu kepulangannya aku terus menemaninya walaupun jarak yang memisahkan, aku tak pernah menyerah. Waktu-waktu berlalu dengan suaranya yang aku dapati., Canda, tawa, bahkan sempat juga tangis aku alami. Hal itulah yang mengisi hari-hariku dalam menunggu dia yang masih ada diseberang sana sampai ahirnya dia kembali lagi ketempat dimana dia tinggal yang tidak jauh dari tempatku (terjangkau).

Agenda menyambut kedatangannya sudah aku persiapkan jauh-jauh hari sebelum dia pulang. Aku berharap akan ada pertemuan berikutnnya dan akan terus berlanjut. Waktu itu ahirnya tiba juga, di bulan Rhamadan itu dia mau memenuhi permintaanku. 24 Rhamadan adalah hari istimewa ke empat. Bertempat disebuah warung makan kecil, berbaur dengan pengunjung lain yang lumayan jauh dari keramaian. Di sanalah kami bercakap sambil makan bareng, semua menu yang ada serasa lebih nikmat karenanya, buka puasa juga jadi lebih istimewa. Setelah menyudahi acara buka bareng, kita mencari tempat untuk saholat Maghrib, Isya' sekaligus Tarawihnya dan akhirnya mesjid Agung yang berjarak dekat dengan Taman Bunga yang dituju. Sambil menunggu dia turun dari mesjid aku berfikir setelah ini aku mau kemana, tanpa tujuan yang jelas aku mengajaknya untuk minum bareng disebuah warung es kelapa muda dekat perumahan sana. Sebenarnya perut sudah dirasa kenyang tapi apa boleh buat karena sudah tidak ada alasan lain lagi untuk bisa ada didekatnya. Karena ada suatu hal akhirnya acara minum bareng di warung es kelapa muda terpaksa aku alihkan ke sebuah kios bakso yang berjarak dekat dengan warung itu. Disana juga aku bisa berhadap-hadapan dengan dia dengan jarak yang lumayan dekat. Andai aku pernah merasa bosan melihat, mendengar dan memikirkannya mungkin aku tidak akan pernah berharap semua ini akan terjadi lagi.

Lebaran telah tiba, sayang aku tidak bisa bermaaf-maafan secara langsung dengannya. Untaian kata itu hanya bisa ku dengar tanpa melihat wujud orangnya. Keinginanku untuk bisa ketemu dengannya masih saja menari-nari dalam pikiranku, aku mencari cara untuk bisa bertemu yang ke sekian kalinya. Usahaku membuahkan hasil, beberapa setelah hari raya aku diberi kesempatan untuk bisa merasakan ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan saat berada di dekatnya. Aku mendapatkannya dipantai yang berbeda dengan pertemuan pertamaku. Aku merasa semakin akrab saja pada saat itu. Banyak hal yang tak bisa ku lupakan disana. Aku menyesali hari saat malamnya mendatangiku, pada jarum jam yang terlalu cepat berputar dan pada sang surya yang tak lagi mau menerangi hariku. Saat pulang aku bertanya pada diri, "adakah kesempatan untuk bersamanya lagi???". Beberapa hari lagi dia akan pergi dengan waktu yang lebih lama dari yang sebelumnya. Harapan itu kembali aku simpan rapat-rapat dalam angan.

Sekarang, setelah dia pergi merantau jauh aku tetap menemaninya disana walau hanya dengan suara yang tak bertuan. Aku hampiri dia dalam mimi-mimpiku, aku hadirkan dia dalam doa-doaku, aku temui dia dalam anganku dan aku datang padanya dengan suaraku. Hal itu berlanjut sampai hari ini. Hari ini aku mengharapakan dia untuk hari esok (aku masih menyimpannya) karena hari esok aku tidak tahu apakah aku masih bisa menemukannya.

09-10-09

By: Night Lover’s

Angka 9 dikenal sebagai angka keberuntungan. Tapi ketika angka itu mengapit angka lain apakah akan tetap menjadi angka keberuntungan ??? itu masih juga ada dalam kebingunganku karena aku merasakan hal berbeda saat itu terjadi. Ternyata asumsi itu terbantahkan dengan apa yang aku alami. Jum'at tertanggal 09 Oktober '09 aku mersakan sesuatu yang sebenarnya sangat tidak ingin aku rasakan, aku mendengar lontaran kalimat yang sebenarnya tidak aku harapkan untuk pernah terlontar Perasaanku serasa tercabik-cabik saat kenyataan yang aku hadapi tetaplah palsu seperti yang ku tahu kemarin walau sempat aku hampir mempercayai dan meyakini kepalsuan itu.

Dulu aku sempat putus asa akan bisanya menggapai sesuatu yang ku yakin memang sulit untuk bisa aku raih dengan semua keterbatasan yang aku miliki. Hal serupa terjadi lagi dikehidupanku yang sekarang. Aku ingin sekali bangun dari tidur panjangku, aku sudah terlalu lelah untuk terus bermimpi, aku ingin hidup di kehidupanku yang lebih nyata, dimana aku bisa merasakan sesuatu yang ingin aku rasakan tanpa harus takut hal itu palsu, tapi siapa yang mau tahu dan mencoba untuk membantuku ???

Sekarang aku akan mencoba berdiri tanpa harus mengharap uluran tangan orang lain untuk bisa membantuku. Aku akan terus coba semampuku. Teman, saudara, bahkan orang tuaku, aku malu untuk minta bantuan mereka. Aku ingin mereka tidak mengenalku saat aku dalam keadaan seperti ini. Cukuplah aku yang terjatuh dan merasakan sakitnya mungkin setelah aku pulih baru akan aku temui mereka. Terimakasih kepada semuanya !

Di sisi lain aku sangat berterimakasih kepada dia yang telah banyak membuatku berubah, yang telah banyak membantuku untuk bisa merasa memiliki kehidupan yang aku punya, yang telah menyadarkanku kalau-kalau masih banyak hal yang lebih penting dari sekerdar bermimpi. Dia telah membantuku untuk mengenal kehidupanku sendiri. Dialah inspirasiku.

N ZP N

@09 Oktober '09 adalah awal dari keterpurukanku yang kedua kalinya.

Aku akan berusaha untuk bisa bangkit!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar